NASIONAL

Darurat Mpox, Pemerintah Didesak Perkuat Mitigasi Penularan

perlunya penambahan vaksin untuk menjangkau kelompok berisiko

AUTHOR / Astri Septiani

EDITOR / Muthia Kusuma

cacar monyet
Sosialisasi virus cacar monyet di Puskesmas Kedaung, Tangsel, Banten, Rabu, (01/11/2023) (FOTO: ANTARA/Sulthony Hasanuddin)

KBR, Jakarta- Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai mitigasi penularan mpox atau cacar monyet di tanah air belum cukup memadai. Dia mendorong pemerintah menekan penularan Mpox dengan penguatan deteksi dini. Caranya dengan perbanyak tes dan penelusuran kontak erat dengan pasien.

"Karena itulah kunci untuk memutus mata rantai penularan. Dengan strategi isolasi karantina diperkuat dengan vaksinasi tadi. Nah ini yang masih perlu diperkuat atau ditingkatkan oleh pemerintah dengan melibatkan kelompok-kelompok penjangkau. LSM dan sebagainya," kata Dicky kepada KBR (29/08/24).

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai perlunya penambahan vaksin untuk menjangkau kelompok berisiko seperti kelompok Lelaki berhubungan seks dengan lelaki atau LSL, pekerja seks komersial, hingga suspek yang memiliki kontak dengan penderita mpox.

Baca juga:

Dicky menyebut pemerintah perlu memenuhi kebutuhan vaksin yang besar tersebut dengan melakukan diplomasi global. Apalagi persediaan vaksin mpox secara global juga tersedia dengan terbatas.

Ia mengingatkan pentingnya penguatan sistem kesehatan di dalam negeri serta strategi komunikasi risiko yang baik. Hal tersebut dibutuhkan untuk menekan stigma serta meningkatkan literasi, agar bisa menjangkau kelompok-kelompok yang berisiko.

Sebelumnya, Mpox atau cacar monyet kembali dinyatakan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pemerintah mencatat sebanyak 88 orang terkonfirmasi positif cacar monyet atau mpox dalam dua tahun terakhir. Penyebaran mpox terdeteksi di Jawa dan Kepulauan Riau, mayoritas kasus ada di Jakarta. Pada tahun lalu, 1 pasien Mpox meninggal karena termasuk pasien dengan penyakit penyerta.

Pemerintah mengeklaim sudah menyiapkan berbagai upaya pencegahan dan pengobatan. Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin megatakan, pemerintah akan mendatangkan 1.600 dosis vaksin pada pekan ini.

"Kalau obatnya kita sudah siapkan mungkin sekitar lebih dari 5000-an. Vaksinnya kemarin kita adain 1000, sisa 40. Kita sedang datangkan 1.600 lagi akan datang minggu ini. Yang 1000 dari Denmark yang dulu. Waktu 2022 kan sempat ada outbreak. Ini kita datangkan 1.600 yang baru. Harusnya minggu ini datang. Dari Denmark juga. Satu vaksin 3,5 juta, satu dosisnya," kata Budi Gunadi di Istana Negara, Selasa (27/08/24).

Menkes Budi menambahkan, pemerintah akan meningkatkan surveilans dengan mengaktifkan kembali electronic surveilans card hingga menyediakan mesin PCR yang ditempatkan di Jakarta dan di Bali untuk mengantisipasi penyebaran virus.

Selain itu, pemerintah juga telah menyiapkan fasilitas pengobatan bagi pasien. Dia mengungkap, virus Mpox yang beredar di Indonesia adalah varian 2b, dengan fatalitas rendah dan dapat sembuh dengan cara diobati.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!