indeks
YLKI : Pembalut di Indonesia Bisa Sebabkan Kanker

Kandungan klorin dalam pembalut sangat mengancam karena di Indonesia ada sekitar 67 juta wanita pengguna pembalut.

Penulis: Gun Gun Gunawan

Editor:

Google News
YLKI : Pembalut di Indonesia Bisa Sebabkan Kanker
Presentasi YLKI soal kandungan klorin pada produk pembalut yang beredar di Indonesia (7/7/2015). Foto: Gun Gun Gunawan KBR

KBR,Jakarta - Hampir seluruh produk pembalut dan pantyliners di Indonesia mengandung klorin yang dapat menyebabkan kanker. Hal tersebut berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) terhadap 9 merk pembalut yang beredar di pasaran dalam negeri.

Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, hasil penelitian di laboratorium TUV NORD Indonesia menunjukkan kadar klorin bervariasi diantara produk yang diteliti. Tulus menambahkan, berdasarkan Permenkes nomer 472 tahun 1996 tentang pengamanan bahan berbahaya, klorin dimasukkan ke dalam golongan zat beracun. Sayangnya kata dia, meski demikian Standar Nasional Indonesia (SNI) tidak melarang klorin digunakan pada pembalut.

"Karena dalam peraturan kita SNI tidak mewajibkan klorin dicantumkan (dalam label kemasan). Ke depan akan kami dorong agar klorin masuk dalam daftar yang harus dicantumkan produsen. Bahkan akan kita dorong agar seperti di Eropa yang sudah mewajibkan pembalut bebas klorin," kata Tulus Abadi di kantornya.

red

Foto: Paparan hasil penelitian YKLI soal kandungan klorin pada produk pembalut Indonesia. (Gun Gun Gunawan KBR)

Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menambahkan, lembaganya sudah melampirkan hasil penelitian tersebut ke Kementerian Kesehatan. Namun kata dia, Kemenkes belum menanggapinya. Padahal kata dia, kandungan klorin dalam pembalut sangat mengancam karena di Indonesia ada sekitar 67 juta wanita pengguna pembalut dengan total konsumsi pembalut mencapai 1,5 miliar buah per bulan. 


Editor : Sasmito Madrim

Pembalut berbahaya
klorin dalam pembalut
pembalut penyebab kanker
bahaya pembalut

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...