NASIONAL

Wapres Minta BPIH 2024 Tak Bebani Jemaah Haji dan Subsidi Negara

Kebijakan dana haji sebelumnya terlalu memberatkan, karena sebagian besar BPIH disubsidi menggunakan nilai manfaat dari dana haji yang dikelola pemerintah.

AUTHOR / Astri Yuanasari, Shafira Aurel

BPIH 2024
Kelompok pertama jemaah haji lakukan tawaf (17/7/2021) di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi. (Foto: ANTARA/Reuters)

KBR, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, kenaikan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang diusulkan Kementerian Agama, dilatarbelakangi dana haji yang tidak cukup untuk membiayai jemaah. Ma'ruf mengatakan, kebijakan dana haji sebelumnya terlalu memberatkan, karena sebagian besar BPIH disubsidi menggunakan nilai manfaat dari dana haji yang dikelola pemerintah.

"Nah ini yang diajukan oleh menteri agama itu seperti itu 30%. Misalnya jumlahnya menjadi 100 sekian. Nah itu saya kira nanti dinegosiasi di DPR nanti ya. Misalnya bagaimana nanti kesepakatannya itu apa subsidinya sekian saja dulu sedikit-sedikit tidak langsung jleg gitu, misalnya sampai turun sehingga berat di jamaah, tetapi juga jangan berat di subsidi," kata Ma'ruf dalam keterangan pers, Kamis (16/11/2023).

Baca juga:

- Kuota Tambahan 20 Ribu Jemaah untuk Haji 2024 Belum Muncul di e-Hajj

- Pemerintah Diminta Evaluasi Total Penyelenggaraan Haji 2023

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengusulkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun depan naik menjadi Rp105 juta per jemaah. Biaya itu terdiri dari Biaya Perjalanan Ibadah Haji atau "Bipih" sebesar Rp73,5 juta, dan nilai manfaat sebesar Rp31,5 juta.

"Bipih" merupakan dana yang harus dibayarkan calon jemaah haji. Sementara nilai manfaat adalah keuntungan dari hasil pengelolaan dan pengembangan dana haji yang dilakukan melalui penempatan maupun investasi.

Garuda Tak Naikkan Harga Tiket Haji

Sebelumnya, maskapai penerbangan Garuda Indonesia memastikan tidak ada kenaikan harga tiket keberangkatan haji 2024.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan maskapainya berkomitmen penuh untuk memberikan fasilitas dan pelayanan yang baik bagi para jemaah calon haji yang akan berangkat tahun depan. Garuda menyediakan 15 pesawat utama dan 1 pesawat cadangan untuk keberangkatan jemaah haji 2024.

"Jadi kita akan menyediakan 15 pesawat, baik itu milik sendiri maupun pesawat yang kita sewa khusus untuk proses Haji ini. Dan berdasarkan pengalaman tahun lalu, kami memutuskan untuk menyediakan backup pesawat khusus untuk lebaran haji ini bila terjadi masalah," ujar Irfan, dalam rapat kerja bersama DPR, Rabu (15/11/2023).

Irfan mengatakan Garuda juga menyiapkan fasilitas dan sarana gratis bagi para jemaah yang mengalami gangguan penerbangan, seperti akomodasi penghinapan hotel.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!