NASIONAL

Survei: Pemberantasan Korupsi Era Jokowi Memburuk

"Hingga kini belum tampak gejala tingkat kepercayaannya kembali pulih,"

AUTHOR / Shafira Aurel

KPK
Deputi Penindakan KPK Karyoto memberikan keterangan pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, (20/9/2020), (FOTO: ANTARA/Indrianto Eko)

KBR, Jakarta- Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI) mengungkap pemberantasan korupsi era Presiden Joko Widodo mengalami tren pemburukan.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, sebanyak 35 persen responden menilai buruk pemberantasan korupsi, sedangkan 32 persen menilai positif.

"Pemberantasan korupsinya trennya masih seperti sebelumnya, meskipun agak sedikit turun. Tetapi overall lebih banyak yang menilai negatif, ketimbang positif. Tapi kalau kita lihat ada peningkatan persepsi positif terhadap pemberantas korupsi. Minimal mereka yang mengatakan baik itu meningkat dibanding bulan lalu dari 28 persen, jadi 32 persen," ujar Burhanuddin, dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (23/1/2024).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menambahkan buruknya penilaian publik kepada pemberantasan korupsi dipengaruhi serangkaian peristiwa di Lembaga Antisurah.

Baca juga:

Burhanuddin menyebut, KPK menjadi lembaga dengan tingkat kepercayaan rendah yakni sebesar 69 persen. Padahal, pada 2019 dan tahun-tahun sebelumnya, KPK selalu meraih kepercayaan publik di atas 80 persen.

"KPK, sebelum tahun 2020 tingkat kepercayaannya selalu lebih tinggi ketimbang Kepolisian dan Kejagung, tapi di akhir 2021 menurun tajam dan hingga kini belum tampak gejala tingkat kepercayaannya kembali pulih," sambungnya.

Burhanuddin berharap, kepemimpinan baru di KPK dapat memulihkan penilaian positif publik. Kata dia, meski ada gestur positif dari pimpinan baru, namun belum ada indikasi pemulihan kepercayaan publik kepada KPK. 

"Biasanya KPK, KPK bahkan pernah nomor dua atau satu. Pak Nawawi (Nawawi Pomolango-Ketua KPK sementara) semoga bisa menjaga marwah KPK, dan mengembalikan tingkat kepercayaan publik terhadap KPK," ujar Burhanuddin.

Survei ini dilakukan pada 30 Desember 2023-6 Januari 2024. Dengan total sampel sebanyak 4.560 responden.

Survei menggunakan metode stratified random sampling dengan margin of error sekitar 2,9 pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Editor: Muthia Kusuma

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!