NASIONAL
Survei: KPK Lembaga Penegak Hukum yang Paling Tidak Dipercaya Publik
Survei CSIS menempatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga penegak hukum yang paling tidak dipercaya publik.
AUTHOR / Hoirunnisa
KBR, Jakarta - Lembaga Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyebut hasil survei mereka menempatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga penegak hukum yang paling tidak dipercaya publik.
Ketua Departemen Politik dan Perubahan Sosial CSIS, Arya Fernandes menyebut tingkat kepercayaan publik terhadap KPK di angka 58,8 persen dan hanya unggul dibanding DPR 56,2 persen.
"Kalau kita bandingkan di antara lembaga-lembaga penegak hukum, memang trust KPK saat ini angkanya cukup mengkhawatirkan. Saat ini trust publik atau pemilih pada KPK hanya berada di angka 58,8. Tentu ini juga kabar buruk, karena ini sebenarnya di awal-awal kalau dulu dan beberapa tahun atau 3 tahun sebelumnya trust KPK itu bahkan tiga teratas," kata Arya Fernandes dalam paparan hasil survei di kanal Youtube CSIS, Rabu (27/12/2023).
Baca juga:
- TII: Independensi KPK Melemah Secara Signifikan di 2023
- Nawawi: Kasus Firli Gerus Kepercayaan Publik, dan Beban bagi KPK
TNI Paling Dipercaya
Arya Fernandes mengatakan KPK jadi lembaga penegak hukum dengan tingkat kepercayaan paling rendah dibanding lembaga lain. Padahal beberapa tahun sebelumnya KPK masuk dalam tiga urutan teratas sebagai lembaga paling dipercaya oleh masyarakat.
Dalam tersebut TNI menduduki posisi lembaga paling dipercaya masyarakat. Menurut survei tersebut, tingkat kepercayaan TNI mencapai 91,2 persen, dengan posisi kedua Presiden sebesar 86,1 persen.
Survei CSIS digelar pada 13-18 Desember 2023. Survei dilakukan terhadap 1.300 responden dari 34 provinsi, yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling.
Survei dilakukan dengan cara wawancara tatap muka. Toleransi kesalahan atau margin of error survei ini kurang lebih 2,7 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen.
Editor: Agus Luqman
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!