NASIONAL

Sosiolog UI: Pengangguran Gen Z Berpotensi Menjadi Disaster Demografi

Sekitar 9,89 juta orang muda di Indonesia tidak bekerja dan tidak sedang sekolah.

AUTHOR / Astry Yuana Sari

EDITOR / Sindu

Sosiolog UI: Pengangguran Gen Z Berpotensi Menjadi Disaster Demografi
Ilustrasi: Sejumlah anak muda tengah melamar pekerjaan. Foto: KBR

KBR, Jakarta- Sosiolog dari Universitas Indonesia, Ida Ruwaida menyebut, fenomena tingginya anak muda yang tidak produktif bisa menjadi masalah jika tidak segera diantisipasi. Ida menyebut, karakteristik generasi muda saat ini berbeda dalam memandang pekerjaan, sehingga tingkat partisipasi mereka di dunia pendidikan juga rendah.

"Karena kan tidak bisa dipungkiri juga orang sebagian mungkin tidak berpikir untuk sekolah tinggi-tinggi atau berijazah karena kaitannya juga dengan ternyata bisa jadi youtuber, bisa jadi apa, bisa jadi apa, ya, kan. Bekerja itu sebetulnya sudah berbeda orientasinya. Nah, artinya kan pemerintah juga harus mencoba memetakan sebetulnya potensi anak muda ini di mana. Nah, ini kesungguhan pemerintah untuk merancang agenda pembangunan untuk pemuda itu," kata Ida kepada KBR, Selasa, (21/5/2024).

Disaster Demografi?

Ida mengatakan, perlu ada program atau agenda strategis melibatkan berbagai pihak untuk mengatasi pengangguran. Sebab, jika bonus demografi tidak dimanfaatkan, maka generasi muda ini akan menjadi disaster atau bencana demografi.

Menurutnya, perlu ada upaya bukan hanya sekadar pencegahan atas terjadinya disaster, tapi juga intervensi agar mereka bisa masuk ke pasar kerja. Selain itu, pemerintah juga harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk bisa masuk dunia kerja.

"Gen Z ini berkontribusi terhadap apa yang disebut bonus demografi. Tapi, kalau mereka tidak siap atau tidak disiapkan, nah itu kan bahaya juga, karena jumlahnya tidak sedikit, dan bisa bahkan nanti menjadi apa yang disebut sebagai disaster demografi," pungkasnya.

Hampir 10 Juta Orang Muda Menganggur

Hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus tahun lalu mencatat, ada sekitar 9,89 juta orang muda di Indonesia yang tidak bekerja dan tidak sedang sekolah.

BPS menyebutnya "not in employment, education, and training" atau NEET. Angka itu setara 22,25% dari total penduduk usia muda. Jutaan anak muda NEET ini berada di rentang usia 15-24 tahun.

Padahal, Kementerian PPN/Bappenas menyebut, Indonesia akan mengalami masa bonus demografi pada 2030. Pada periode itu, 64% dari total penduduk Indonesia berusia 15 hingga 64 tahun, atau masuk kategori usia produktif.

Baca juga:

Editor: Sindu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!