NASIONAL

Skor PISA Anjlok, FSGI: Perlu Ada Perbaikan Literasi

Literasi membaca turun 12 poin dari 371 di tahun 2018 menjadi 359.

AUTHOR / Hoirunnisa

Literasi
Pelajar membaca buku di mobil perpustakaan keliling di SMK Telekomunikasi Telesandi di Tambun, Kabupaten Bekasi, Kamis (15/6/2023). ANTARA/ Fakhri Hermansyah

KBR, Jakarta - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai perlu perbaikan literasi untuk meningkatkan skor Programme for International Student Assessment atau PISA. Mengutip laman Kemendikbud, PISA yang diinisiasi oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) adalah suatu studi untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang diikuti oleh lebih dari 70 negara di seluruh dunia.

Pada PISA tahun 2022, Indonesia mengalami penurunan kemampuan literasi membaca, matematika, dan sains. Berdasarkan skor PISA tahun 2022, literasi membaca turun 12 poin dari 371 di tahun 2018 menjadi 359.

Menurut Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti, pemerintah perlu menumbuhkan minat anak untuk datang ke perpustakaan.

"Tapi pemerintah, juga harus menyediakan buku untuk sekolah-sekolah di perpustakaan sekolah. Buku digital oke, tetapi untuk wilayah yang kesulitan sinyal, buku digital tidak akan efektif. Apalagi anak SD, maka gunakan buku-buku cerita. Untuk itu, harus ada setiap tahun, bagaiama perpustakaan dipasok buku-buku baru," ujar Retno kepada KBR, Minggu (10/12/2023).

Retno menyebut orang tua dan guru sebagai pembimbing anak, juga harus meningkatkan minatnya terhadap bacaan.

Selain itu, Retno juga mendorong pemerintah menyediakan pelatihan terhadap guru di sekolah-sekolah dengan basis pelatihan tatap muka.

Dia menilai, pelatihan daring yang disediakan pemerintah kerap menghambat pemahaman guru.

Baca juga:

Skor PISA Indonesia pada 2018 untuk bidang literasi membaca menurun di tahun 2022. Akan tetapi, peringkat PISA Indonesia bidang literasi membaca meningkat dari 74 di 2018 menjadi 71 tahun tahun 2022.

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!