KBR68H, Jakarta
Penulis: Doddy Rosadi
Editor:

KBR68H, Jakarta – Mulai tahun depan, film Korea kemungkinan besar akan mulai membanjiri layar bioskop di Indonesia. Ini menyusul rencana grup Lippo untuk masuk ke industri bioskop. Ketua Umum Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia Johny Syafruddin mengatakan, perusahaan asal Korea yaitu Lotte berada di belakang rencana grup Lippo untuk memasuki industry bioskop.
Kata Johny, masuk investor asing ke industri bioskop seiring dengan relaksasi yang dilakukan pemerintah terhadap industri distribusi dan produksi film. Karena itu, investor asing bisa mempunyai saham lebih dari 49 persen di industri bioskop di Indonesia. Johny mengatakan, masuknya film Korea akan membuat persaingan semakin ketat, terutama bagi industri film nasional.
“Selama ini kan saingan film nasional hanya film Hollywood, kini akan bertambah lagi dengan film Korea. Di satu sisi, film Korea lebih mudah diterima oleh masyarakat Indonesia, kita lihat saja musik dan juga drama seri Korea yang banyak diputar di televise. Kultur mereka dengan kultur kita tidak terlalu jauh berbeda sehingga mudah untuk diserap,”kata Johny ketika dihubungi KBR68H melalui sambungan telepon, Selasa (19/11).
Johny menambahkan, industri bioskop di Indonesia mulai bangkit setelah sempat terpuruk pada 2004. Karena itu, masuknya grup Lippo diharapkan bisa semakin menggairakan industry bioskop dan juga perfilman. Kata dia, kehadiran grup Lippo akan membuka peluang film nasional dputar di lebih banyak bioskop.
Mengenai persaingan dengan Cinema 21, Johny mengatakan, grup Lippo masih punya peluang asalkan berkonsentrasi membuka bioskop di luar Jabodetabek. Saat ini masih ada 11 provinsi di Indonesia yang belum mempunyai bioskop.
“Sangat sulit untuk mengalahkan dominasi Cinema 21 di Jabodetabek. Mereka sudah sangat kuat. Karena itu, lebih baik membuka pasar di luar daerah itu,”katanya.
Grup Lippo milik keluarga Riady akan segera memasuki industri bioskop pada tahun depan. Berdasarkan laporan dari Financial Times, Grup Lippo akan membuka bioskop pertamanya pada Februari 2014.
Setelah itu, mereka akan mencanangkan pembangunan 1.000 gedung bioskop dalam rentang waktu lima tahun. Upaya tersebut dilakukan untuk mengakhiri monopoli Cinema 21 yang mengontrol 90 persen bioskop di Indonesia sejak era Soeharto.
Baca: Grup Lippo Buka 1.000 Bioskop, Monopoli Cinema 21 Segera Berakhir