NASIONAL

SBY Sesalkan Bocornya Dokumen Pemecatan Prabowo

"Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyesalkan beredarnya dokumen Keputusan Presiden (Kepres) terkait pemberhentian Prabowo dari militer."

Abu Pane

SBY Sesalkan Bocornya Dokumen Pemecatan Prabowo
sby, dokumen, pemecatan prabowo

KBR, Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyesalkan beredarnya dokumen Keputusan Presiden (Kepres) terkait pemberhentian Prabowo dari militer.


Juru Bicara Presiden Julian Pasha mengatakan, meski bukan dokumen rahasia negara, Kepres tersebut tidak layak disebarluaskan. Dalam Kepres itu, Julian juga membenarkan bahwa Prabowo diberhentikan dari militer secara hormat.


"Bahwa benar Kepres 62/1998 tersebut dikeluarkan oleh Presiden Habibie yang intinya menyatakan pemberhentian dengan hormat Prabowo Subianto. Ya tentu, bapak presiden telah mengetahui mengenai adanya kebocoran Kepres yang ramai di media massa belakangan ini,” kata Julian. 


“Satu hal yang bapak presiden tekankan adalah meskipun Kepres pemberhentian dengan hormat Pak Prabowo Subianto itu tidak harus rahasia, namun tentu kalau itu beredar secara luas di masyarakat kan tidak pada tempatnya juga.” 


SBY juga mempertanyakan penyebab bocornya Surat Keputusan Dewan Kehormatan Perwira (DKP) tentang pemecatan Prabowo Subianto dari militer, Sebab berkas tersebut masuk dalam arsip rahasia negara.


"Ya (bocornya surat pemecatan Prabowo) itu tentu sesuatu hal yang tidak harus terjadi ya. Ini yang mungkin sedang dilakukan investigasi internal TNI. Kenapa surat yang sifatnya rahasia itu bisa keluar dan beredar di masyarakat di ruang publik,” tambah Julian. 


Julian Pasha menambahkan, SBY meminta TNI untuk memperhatikan kasus bocornya surat pemecatan Prabowo Subianto dari militer. SBY juga sudah menginstruksikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) untuk ikut menangani kasus tersebut. 


Sebelumnya, surat keputusan DKP tentang pemecatan Prabowo beredar sepanjang pekan ini di ruang publik. Dalam surat itu disebutkan Prabowo dipecat karena memerintahkan Pasukan Mawar dan Melati untuk menculik sejumlah aktivis 1997/1998. Ia juga dinilai bersalah karena terlibat dalam operasi militer di Timor-Timur dan Irian Jaya.


Editor: Antonius Eko 


  • sby
  • dokumen
  • pemecatan prabowo

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!