NASIONAL
Prabowo Ingin Swasembada Pangan, Petani Ungkap Akar Permasalahan
"Bukanlah mencetak sawah-sawah baru yang berasal dari hutan rimba raya yang merusak hutan kita..."
AUTHOR / Hoirunnisa
-
EDITOR / Sindu

KBR, Jakarta- Serikat Petani Indonesia (SPI) menilai kunci keberhasilan rencana swasembada pangan adalah dengan membenahi akar permasalahan pertanian.
Ketua Umum SPI, Henry Saragih menyebut ada sejumlah masalah pertanian yang sering ditemui petani. Masalah-masalah ini menurutnya tak kunjung diselesaikan pemerintah, salah satunya lahan pertanian yang semakin berkurang.
"Selama 10 tahun ini diprediksikan itu lebih dari satu juta hektare lahan ataupun sawah yang hilang. Kedua yang menjadi soal adalah tumbuhnya petani gurem di mana, selama 10 tahun terakhir ini bertambah hampir dua setengah juta kepala keluarga yang menjadi petani Gurem sekarang jumlahnya 16,8 juta jiwa," jelas Henry kepada KBR, Selasa, (29/10/2024).
Ketua Umum SPI, Henry Saragih menyebut hal lain yang perlu ditangani adalah semakin mahalnya harga sewa tanah di RI. Selanjutnya, penguasaan tanah juga semakin timpang, didominasi bukan petani.
Mencetak Sawah Baru Merusak Hutan
Henry turut mengomentari rencana Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang akan mencetak tiga juta hektare sawah baru untuk swasembada pangan. Kata dia, rencana ini perlu dikaji dan dievaluasi terlebih dahulu.
"Karena menurut kami, kalau mau mengejar swasembada pangan dalam 4 tahun ini bukanlah mencetak sawah-sawah baru yang berasal dari hutan rimba raya yang merusak hutan kita. Tetapi, adalah memfungsikan tanah-tanah yang ada sekarang ini. Kalaulah memang betul ada 7,4 juta hektare itu yang konon kabarnya tidak punya irigasi itu dulu yang diperbaiki sawahnya," kata Henry.
Henry juga mempertanyakan kinerja cetak sawah pada dahulu Amran menjabat, yakni pada periode 2014-2019. Menurut Henry, keberhasilan kinerja Amran dalam mencetak sawah tidak terlihat.
"Apalagi menteri pertanian yang sekarang ini adalah menteri yang 10 tahun lalu yang sudah pernah membuat program mencetak sawah. Jadi, sebelum mencetak sawah yang sekarang ini, perlu dilihat dulu di mana sawah yang pernah dicetak oleh Kementerian Pertanian," kata Henry.
Henry menegaskan, pemerintah harus mampu membenahi persoalan teknis, memperbanyak pupuk nonkimia, menyediakan benih unggul, dan berusaha semaksimal mungkin menekan impor pangan.
Target Swasembada Pangan
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mempercepat pencetakan sawah baru di sejumlah wilayah Indonesia. Instruksi itu disampaikan Prabowo dalam Rapat Terbatas (Ratas) terkait swasembada pangan bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih (KMP), Senin, (28/10/2024).
Baca juga:
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!