Dengarkan

KBR, Jakarta- Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto memastikan tidak ada pembahasan tentang demo "Indonesia Gelap" di pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan rektor dan pimpinan PTN/PTS di Istana Merdeka, 14 Maret 2025.

Demo "Indonesia Gelap" sebelumnya ramai disuarakan oleh mahasiswa di berbagai daerah untuk mengkritik jalannya pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Meski begitu, saat Prabowo memulai pidato dalam pertemuan tersebut, seluruh awak media diminta keluar dari ruangan.

"Tidak disampaikan, jadi tadi tidak dibahas secara khusus. Namun, tadi yang saya sampaikan bahwa ke depan ini potensi Indonesia ini sangat besar. Mari kita manfaatkan potensi yang besar ini, sehingga kita siap untuk membangun kemandirian," kata Brian.

Brian menambahkan, pembahasan yang dilakukan adalah untuk menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dengan memanfaatkan potensi SDM yang ada di Indonesia, untuk mencapai Indonesia Emas 2045.

"Dan tadi diharapkan para rektor menyiapkan SDM-SDM terbaik untuk menghasilkan, 

"Sehingga kita jangan sampai nanti potensi ini kembali tidak optimal karena SDM kita tidak siap," tuturnya.

Baca juga:

- Tolak Efisiensi Anggaran, Mahasiswa Bergerak Lewat Aksi Indonesia Gelap

- Istana: Enggak Ada Indonesia Gelap

Sebelumnya, pertengahan Februari 2025, mahasiswa menggelar aksi Indonesia Gelap di sejumlah daerah, termasuk sekitar Patung Kuda dan Istana Negara, Jakarta Pusat.

Mereka memprotes sejumlah program dan kebijakan pemerintah yang dianggap meresahkan dan merugikan masyarakat.

Ada 13 tuntutan menjadi fokus dalam unjuk rasa Indonesia Gelap, di antaranya: ciptakan pendidikan gratis, batalkan pemangkasan anggaran pendidikan; cabut proyek strategis nasional untuk mewujudkan reforma agraria sejati, hingga tolak revisi Undang-Undang Minerba.

Baca juga:

- Mendiktisaintek: Dosen Lulusan S3 di Indonesia Baru 25 Persen