indeks
Politik Memecah Belah Kalangan Bollywood di India

Ini kali pertama artis Bollywood ikut bersuara di Pemilu.

Penulis: Bismillah Geelani

Editor:

Google News
Politik Memecah Belah Kalangan Bollywood di India
India, Pemilu, artis Bollywood

Di kampanye pemilu di Uttar Pradesh, seorang aktris Bollywood menghibur warga dan berbincang tentang salah satu filmnya. 


Ujung-ujungnya dia meminta dukungan bagi Partai Kongres yang diwakilinya.


Menurut jurnalis senior Priyadarshan, aktor dan aktris Bollywood memang sering dipakai untuk mengumpulkan massa seperti ini.


“Suara mereka sangat penting dan apa yang mereka katakan langsung masuk ke kepala masyarakat. Film punya dampak yang besar untuk kepribadian seseorang dan masyarakat. Film juga memainkan peran penting untuk membentuk opini dan persepsi kita.”


Meski begitu, para bintang film seringkali dianggap masih apolitis. 


Tapi ini mulai berubah di Pemilu tahun ini.


Penulis naskah Anjum Rabali bergabung di kelompok pembuat film, aktor, penulis dan penyanyi yang mendorong warga untuk memilih partai yang sekuler. 


Juga tidak memilih politisi yang mengedepankan etnis tertentu.


“Sekularisme adalah inti dari negara India, dan ini yang membuat kita tetap beragam dalam satu wadah bernama India. Tapi ini tidak muncul di wacana apa pun. Ini yang membuat kami risau. Surat yang kami ajukan ini bertujuan untuk mengingatkan para pemilih kalau mereka memilih, sangat penting untuk mengingat soal ini.”


Kelompok ini tidak menunjuk satu nama pun. 


Tapi bagi aktris Nandita Das, pesan ini sangat terang benderang. 


“Ini adalah ajakan untuk tidak memilih Modi. Juga semua partai yang mengedepankan etnis tertentu dan memecah masyarakat dengan batas-batas etnis.”


Narendra Modi adalah kandidat Perdana Menteri dari partai nasionalis Hindu dan oposisi BJP.


Dia dituding terlibat dalam kerusuhan etnis pada 2002 lalu yang menewaskan hampir 2000 orang, terutama dari kelompok Muslim di negara bagian Gujarat. 


Gerakan untuk tidak memilih dia muncul untuk melawan sejumlah kampanye mendukung Modi yang dihadiri artis Bollywood. 


Salah satu pendukung Modi adalah sutradara film Ashok Pandit.


“Mereka secara terbuka menolak Modi. Silakan saja kalau itu pendapat mereka. Tapi karena mereka harus menggunakan kata-kata seperti komunalisme dan sekularisme, dan bertindak seolah-olah jadi politisi? Kami secara terbuka menyuarakan dukungan kepada Modi dan kami juga tegaskan kalau kami ingin Modi jadi Perdana Menteri. Ini pilihan saya. Saya rasa India akan aman di tangan Narendra Modi.”


Pendukung Modi lainnya adalah sutradara Madhur Bhandarkar. 


Kata dia, gerakan mendongkel Modi adalah upaya untuk menjelekkan industri film. 


“Apakah di antara mereka ada yang datang ke kampanye pro-Modi? Kenapa harus mengatakan kepada industry film siapa yang harus mereka pilih? Mereka orang-orang cerdas yang tahu siapa yang harus dipilih. Dengan kampanye seperti itu, yang mereka lakukan hanya memecah belah industry ini.”


Partai oposisi BJP mengatakan ada gerakan pro-Modi yang sedang berlangsung di India… dan banyak media lokal yang mendukung ini. 


Kebanyakan jajak pendapat yang diselenggarakan media memperkirakan Modi bakal dengan mudah melenggang ke kursi Perdana Menteri… meski banyak yang meragukan akurasi jajak pendapat itu. 


Tapi kemungkinan Modi menjadi Perdana Menteri membuat banyak kalangan khawatir. 


Kelompok intelektual India dan seniman India di Inggris sudah menyuarakan kekhawatiran tersebut… jika Modi menang, tidak ada masa depan yang baik bagi India. 


Pradeep Sourabh adalah seorang penulis dan kolumnis ternama di India. 


“Ini bukan soal mendukung satu partai atau lainnya. Kelompok budaya seperti kami bukan simpatisan partai mana pun, dan kami tak punya agenda. Ini adalah kekhawatiran murni soal sekularisme yang sudah menjaga negara ini selama bertahun-tahun… dan ini adalah soal bahaya yang dihadapi negara ini di masa mendatang. Ada potensi perpecahan di tengah masyarakat. Kami dari kalangan budaya bicara soal ini karena kami bisa melihat potensi bahaya ini.”

 

India
Pemilu
artis Bollywood

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...