NASIONAL

Perkara Membujuk Alumni Penerima Beasiswa LPDP Balik ke Tanah Air

"Podcast What's Trending ngobrolin soal sebagian alumni penerima beasiswa LPDP yang ogah balik ke tanah air. "

Lea Citra

Podcast What's Trending
Podcast What's Trending

KBR, Jakarta- Pendaftaran seleksi beasiswa LPDP tahap 1 sudah ditutup Sabtu kemarin, 25 Februari 2023. Siapa yang belum sempat mendaftar? Tapi masih bisa nih, mencoba di tahap kedua yang dibuka kembali pada 9 Juni dan ditutup pada 9 Juli 2023.

Tapi, ingat ya, kalau sudah lolos dan berkesempatan studi ke luar negeri, jangan lupa buat balik ke tanah air tercinta Indonesia!

Pasalnya, pembahasan soal alumni beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang enggak balik ke Indonesia setelah studi di luar negeri, menyedot perhatian netizen +62. Sebagian, mempertanyakan kebijakan hingga pengawasan dari pemberian beasiswa tersebut.

Sebelumnya, Direktur Utama LPDP Andin Hadiyanto menyebut ada 413 alumni LPDP yang belum kembali ke tanah air. Ini disampaikan Andin saat rapat dengan Komisi bidang Keuangan DPR RI, 1 Februari 2023 lalu.

"Tadi ada yang nanya, orang yang tidak kembali gitu ya, menikah dan sebagainya. Memang dari 35.000 ini, sekarang ini bermasalah itu ada 413 orang, yang 144 sudah kita tindak dan kembali. Nah sekarang yang masih dalam komunikasi intensif untuk kita minta kembali ada 169 orang. Jadi pendekatannya lebih ke arah persuasif dulu, barangkali mereka masih ada yang, ah sebentar lagi, 6 bulan lagi anaknya nunggu lulus disana dan sebagainya. Kita kadang-kadang memahami hal itu. Tapi kalau yang tidak kembali, mereka mengganti uangnya, mengganti uangnya sebesar yang kita keluarkan," pungkas Andin.

Padahal nih, Berdasarkan buku panduan calon penerima beasiswa LPDP, disebutkan penerima beasiswa wajib kembali ke Indonesia untuk berkontribusi sekurang-kurangnya dua kali masa studi ditambah satu tahun, sejak tiba di Indonesia atau menyelesaikan internship di luar negeri.

Baca juga:

Demi Integritas, Menteri Keuangan Ajak Masyarakat Laporin Pelanggaran Pejabat

Terhindar dari Hubungan Manipulatif

Cek Fakta: Messi Dinarasikan Masuk ke Persib?

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan kekhawatirannya akan keengganan alumni penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) kembali ke tanah air setelah mengemban tugas pendidikan di luar negeri.

"Moga-moga makin pinter. Tapi juga makin humble, dan makin menjadi Indonesia gitu ya. Hanya saya suka khawatir kalau orang makin pinter sekolah ke luar negeri terus lupa menjadi orang Indonesia. 35.000 orang kita sekolahkan lebih dari, hampir 18.000 alumni LPDP. LPDP itu seluruh dana endomennya 120 triliun," kata Sri Mulyani saat Kuliah umum: Ketahanan Ekonomi dalam Perspektif Lokal, Nasional dan Global, 2 Februari 2023

Padahal kata Sri Mulyani, tujuan beasiswa LPDP ke luar negeri untuk pengembangan dan peningkatan kualitas SDM. Peningkatan kualitas SDM ini dianggap penting untuk memajukan Indonesia.

"So the question is. Gimana caranya menjadi negara maju? Dibuatlah studi antarnegara, dicari ciri-cirinya. Ciri pertama negara yang maju pasti SDMnya bagus, loh tadinya waktu low income country kan sama-sama gak bagus? Iya, namun dia kemudian investasi di SDM. Sistem pendidikannya bagus, sistem kesehatannya bagus, banyak anak-anak dikirim ke luar negeri atau diekspos dengan pengalaman bertemu dan melihat dunia. Cakrawalanya terbuka," tuturnya.

Terus masalahnya di mana?

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji menilai pengawasan terhadap alumni-alumni atau mahasiswa-mahasiswa beasiswa LPDP di luar negeri masih kurang. Menurutnya, perlu ada perbaikan dan evaluasi terkait program beasiswa ini.

"Ya LPDP ini sebenarnya program yang mesti dikembangkan dan dikuatkan. Karena membantu masyarakat Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Sayangnya memang. Apa yang sudah dikeluarkan negara ini, belum terlihat manfaatnya. Dimanfaatkan oleh kita semua. Jadi banyak anak-anak yang berkesempatan mendapatkan beasiswa di luar negeri misalnya, mereka kemudian gak balik ke Indonesia," ucap Ubaid.

Selain masalah kurangnya pengawasan, Ubaid juga menyoroti kurang tepatnya jurusan-jurusan yang diambil para pelajar yang mendapatkan beasiswa LPDP. Menurutnya pemetaan program studi yang sesuai kebutuhan pembangunan negara diperlukan.

"Harus dievaluasi gitu. Selama ini yang dijadikan ukuran itu kan. Yang keluar negeri misalnya, bisa berkemampuan bahasa asing, lalu dia diterima gitu. Kalau itu kan sudah pasti ya. Yang namanya belajar ke luar, sudah pasti berkemampuan bahas asing. Tapi yang lebih penting, soal apa maksud dan tujuan beasiswa ke luar negeri. Kemudian setelah mereka pulang itu, mereka harus apa? Harus gimana? Itu semacam kontrak yang disepakati oleh kedua belah pihak," pungkasnya.

Lebih lanjut soal enggannya lulusan LPDP kembali ke tanah air. Yuk dengarkan podcast What's Trending di link berikut ini:

  • LPDP
  • Alumni LPDP Ogah Balik
  • Sri Mulyani
  • Podcast What's Trending

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!