KBR68H, Jakarta - Pemerintah mengklaim tengah menyiapkan sejumlah penerbangan untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Penulis: Erric Permana
Editor:

KBR68H, Jakarta - Pemerintah mengklaim tengah menyiapkan sejumlah penerbangan untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Tatang Budi Utama Razak mengatakan dalam waktu dekat ada sejumlah maskaspai penerbangan yang menyiapkan 50-100 kursi untuk para TKI. Pemerintah akan mendahulukan TKI yang sudah renta dan wanita untuk kembali ke Indonesia.
"Saya sedang mencari semua penerbangan yang memungkinkan. Yah tapi jumlahnya yang cukup signifikan, saya baru daopat informasi dari staff kami di Jakarta sudah bertemu dengan Garuda Indonesia, besok ada 2 seats, nanti ada 15 seats. Nah nanti menjelang akhir bulan ini banyak. Tapi kami maunya yang banyak lah di atas 50 seats," ujar Tatang saat dihubungi KBR68H.
Pemerintah juga mengaku kesulitan untuk mengecek kondisi hampir 8 ribu TKI yang kini tengah berada di Penjara Jeddah, Arab Saudi jelang dideportasi.
Tatang Budi Utama Razak mengatakan, pemerintah Arab Saudi selaku pemegang otoritas membatasi akses bagi setiap negara asal TKI untuk memantau kondisi di penjara, termasuk soal kesehatan. Bahkan untuk menyiapkan makanan pun, pemerintah sulit untuk berinteraksi langsung.
Akibat kurang terpantau langsung seorang TKI asal Sukabumi, Didin Zainuddin meninggal di dalam penjara. Pengakuan istri Didin, suaminya meninggal karena menderita sakit. TKI berusia 61 tahun itu merupakan salah satu dari ribuan TKI yang akan dideportasi dari Arab Saudi. Didin meninggal Rabu pagi waktu Jeddah.
Sebelumnya, Puluhan ribu TKI terlantar di bawah jembatan layang Palestina, Jeddah, Arab Saudi Hal ini menyusul berakhirnya batas waktu pemutihan izin tinggal. Sementara itu, sekira 8000an TKI berada di penjara Imigrasi Jeddah. Kemarin, 1 TKI tewas lantaran sakit.
Editor: Doddy Rosadi