NASIONAL

Panas Ekstrim, Jemaah Haji Diimbau Jaga Kesehatan

"Diperkirakan pada puncak haji juga akan mencapai 50 derajat celcius bahkan lebih."

AUTHOR / Shafira Aurel

Haji 2024
Jemaah menghadap ka'bah seusai melaksanakan tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu (19/05/24). (Antara/Sigid Kurniawan)

KBR, Jakarta-  Cegah jemaah haji tumbang, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah mengimbau jemaah untuk selalu menjaga kesehatan. Panas ekstim diprediksi terjadi  hingga puncak haji  dengan temperatur mencapai 50 derajat celsius.

Kepala Daker Makkah Khalilurahman mengatakan hal ini menjadi penting sebagai upaya antisipasi dini dari setiap jemaah haji.

"Imbauan kami kepada jemaah haji Indonesia, yang pertama karena terkait dengan cuaca yang sangat panas bahkan diperkirakan pada puncak haji juga akan mencapai 50 derajat celcius bahkan lebih. Oleh karena itu kami mengimbau yang pertama adalah untuk senantiasa menggunakan payung jika keluar pemondokan, dan yang kemudian membawa air jangan sampai dehidrasi,” ujar Khalilurahman kepada wartawan, Minggu (19/5).

Kepala Daker Makkah Khalilurahman juga mengimbau para jemaah haji terutama jemaah lansia untuk tetap mengurangi ataupun menghindari aktivitas di luar ruang mengingat saat ini kondisi cuaca di Madinah sangat panas.

Baca juga:

Berdasarkan laporan Kementerian Agama (Kemenag) RI tercatat sebanyak 49.850 calon haji Indonesia telah berada di Madinah, Arab Saudi pada hari kedelapan penerbangan jamaah gelombang pertama, Minggu ini.

Tahun ini Indonesia mendapatkan 241 ribu kuota haji, terjadi atas 213 ribu jemaah haji reguler dan 27.600 jemaah haji khusus yang akan diterbangkan menuju Bandara Pangeran Mohammad bin Abdul Aziz Madinah. Jumlah ini menjadi yang terbanyak sepanjang sejarah.

Baca juga:

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!