NASIONAL

Optimalkan Pengelolaan Air, Wapres Resmikan Bendungan Cipanas

Bendungan Cipanas dibangun dengan total anggaran mencapai Rp 2,06 triliun bisa mengairi 9.273 hektare lahan pertanian di Indramayu, Majalengka.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

EDITOR / R. Fadli

bendungan cipanas
Wakil Presiden Maruf Amin meresmikan Bendungan Cipanas di Sumedang, Jawa Barat (9/7/2024). (Foto: Youtube Sekretariat Wapres RI)

KBR, Jakarta - Wakil Presiden Maruf Amin meresmikan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Cipanas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Wapres berharap dengan adanya bendungan tersebut akan turut berkontribusi memaksimalkan pengelolaan air yang sejauh ini belum optimal.

Maruf mengatakan, Indonesia memiliki potensi sumber daya air yang besar dengan curah hujan mencapai 2,78 triliun meter kubik per tahun. Namun demikian, dari potensi tersebut baru sekitar 700 miliar meter kubik yang bisa dimanfaatkan.

“Suplai air yang besar ini belum diiringi dengan kemampuan penampungan yang optimal sehingga sebagian besar air hujan tersebut mengalir terbuang ke laut, untuk itu pembangunan infrastruktur air seperti bendungan sangat penting demi memaksimalkan pengelolaan air,” ujarnya dipantau dalam kanal Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia, Selasa (9/7/2024).

Lanjutnya, dalam 10 tahun terakhir, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah membangun 43 bendungan dan lebih dari 1 juta hektare jaringan irigasi.

“Salah satunya adalah yang kita resmikan Bendungan Cipanas ini yang merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan pengelolaan air dan juga menjaga ketahanan pangan negeri ini,” tuturnya.

Kata Wapres, Bendungan Cipanas akan menyediakan berbagai funsgi pemenuhan kebutuhan masyarakat mulai dari sumber irigasi pertanian, sumber air baku, pengendali banjir dan pembangkit listrik

“Selain itu bendungan ini akan membantu mengingkatkan intensitas tanam dan produktivitas lahan pertanian di daerah ini dan tidak lupa juga bendungan ini berpotensi untuk dijadikan daerah wisata baru,” jelasnya.

Maruf berharap, Bendungan Cipanas nantinya dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitar.

“Pastikan pemanfaatan Bendungan Cipanas ini dirasakan sebesar-besarnya oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Sumedang dan Indramayu. Khususnya dalam dukungan produktivitas pertanian, industri, dan pemenuhan air bersih serta mengurangi dampak banjir,” pungkasnya.

Menukil dari lama sumedangkab.go.id, Bendungan Cipanas dibangun dengan total anggaran mencapai Rp 2,06 triliun bisa mengairi 9.273 hektare lahan pertanian di Indramayu, Majalengka. Bendungan yang lokasinya di perbatasan Ujungjaya dan Conggeang ini berperan penting dalam pengendalian banjir dan penyediaan energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Pembangunan Bendungan Cipanas akan memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan ketahanan air, pangan, dan energi di wilayah tersebut. Selain itu, bendungan ini juga diharapkan dapat menjadi ikon baru dan destinasi wisata yang dapat memicu pertumbuhan ekonomi lokal.

Pembangunan Bendungan Cipanas sendiri telah dimulai sejak November 2016 dan berhasil diselesaikan pada Desember 2023. Dengan kapasitas tampung air yang mencapai 251 juta meter kubik, bendungan ini jauh lebih besar dibandingkan dengan Bendungan Kuningan.

Baca juga:

Bendungan Sepaku Semoi Jadi Sumber Air Baku di IKN

Pesan Jokowi ke Pemerintah Selanjutnya: Fokus Kelola Air dan Energi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!