NASIONAL

Nadiem Makarim: Indonesia Darurat Literasi

"Buku-buku literasi kita kirim ke sekolah-sekolah yang literasinya paling rendah ya kan."

AUTHOR / Shafira Aurel

Literasi
Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim saat Rapat Kerja bersama Komisi X DPR, Rabu (30/8/2023). (Foto: Youtube Komisi X DPR RI)

KBR, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) akan mengirim buku-buku kepada sekolah dengan tingkat literasi yang rendah di Tanah Air.

Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim mengeklaim, telah bekerjasama dengan guru-guru Indonesia untuk meningkatkan literasi para siswa. Saat ini, menurut Nadiem, anak-anak Indonesia berada dalam masa darurat literasi.

"Buku-buku literasi kita kirim ke sekolah-sekolah yang literasinya paling rendah ya kan. Kita mengarahkan guru-guru penggerak kita untuk membantu sekolah-sekolah penggerak kita, untuk membantu sekolah-sekolah yang AN (Asesmen Nasional) nya paling rendah. Jadi ada berbagai macam inisiatif yang mendorong mengejar ketertinggalan learning Lost ini," ujar Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR, Rabu (30/8/2023).

Nadiem menambahkan, kementeriannya juga mengadakan serangkaian pelatihan bertajuk "Pemanfaatan Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia" di berbagai sekolah.

Februari lalu, Kemendikbud-Ristek telah mendistribusikan 15 juta eksemplar buku bacaan anak bermutu ke 5.953 PAUD dan 14.595 SD yang nilai kompetensi literasinya buruk di hampir semua provinsi.

Minat Baca Rendah

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 menyebut, tingkat kegemaran membaca masyarakat Indonesia secara keseluruhan berada di angka 59,52 dengan durasi membaca 4-5 jam per minggu dan 4-5 buku per triwulan.

Baca juga:

- Nadiem: Biaya Akreditasi Perguruan Tinggi Kini Ditanggung Pemerintah

- Mempertanyakan Klaim Mendikbud soal Magang Kampus Merdeka Bikin Gampang Cari Kerja

Sedangkan menurut data United Nations Educational, Scientific and Cultural Organizatoin (UNESCO) di tahun 2016, tingkat minat baca masyarakat di Indonesia diketahui terbilang cukup rendah. Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara di dunia.

Selain itu, berdasarkan data UNESCO minat membaca masyarakat Indonesia sangat rendah. Dimana hanya 0,001 persen atau 1 dari 1.000 orang di Indonesia yang rajin membaca.

Editor: Fadli

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!