BERITA

Menteri PU: Tanah Wisma Atlet di Hambalang Tak Amblas

"Tidak ditemukan retakan yang berarti dalam struktur bangunan,"

AUTHOR / Ninik Yuniati

Menteri PU: Tanah Wisma Atlet  di Hambalang Tak Amblas
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menpora Imam Nahrawi (kedua kanan), Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (kiri) serta Staf Khusus Presiden Johan Budi (kedua kiri) meninjau lokasi

KBR, Jakarta- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan kondisi tanah di Wisma Atlet Hambalang aman. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, berdasarkan pengamatan awal tim audit, pergerakan tanah di lokasi proyek sangat lambat.

"Hasil pengamatan kami, kecepatan gerakan tanah 0,008 meter, pertahun, sangat lambat. kondisi bangunan seluruhnya dalam kondisi tegak tidak bergeser. Tidak ditemukan retakan yang berarti dalam struktur bangunan," kata Basuki di kantor Presiden, Rabu (30/3).


Basuki menambahkan, hasil penelitian tim audit tersebut bakal didiskusikan dengan tim pakar dari sejumlah perguruan tinggi pada minggu ini.


"Kami akan mendiskusikan dengan pakar, kalau masih perlu data ke lapangan, kita ke lapangan. Agar tim pakar nantinya menyusun rekomendasi teknis," kata dia.


Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrowi juga membantah insiden amblasnya tanah dan bangunan di Hambalang beberapa waktu lalu lantaran kondisi tanah yang tidak memadai.


"Menteri PU menjelaskan bahwa yang ambles itu tanah urugan, bukan tanah yang ada. Jadi kalau tanah urugan ya siapa yang urug? berarti ada sesuatu yang berkurang dari tanah itu, atau teknis lain," kata Imam.


Menurut Imam, tim audit teknis dan keuangan diberi waktu sekitar dua minggu ke depan untuk merampungkan kajian.


"Kalau dari sisi audit konstruksi atau kerugian ini masih ada waktu dua minggu," ujar Imam.


Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!