indeks
Mendorong Undang-undang Pernikahan Pasangan Gay di Thailand

Thailand dianggap sebagai negara yang paling toleran di Asia soal homoseksualitas. tapi pernikahan antara pasangan gay dilarang.

Penulis: Kannikar Petchkaew

Editor:

Google News
Mendorong Undang-undang Pernikahan Pasangan Gay di Thailand
Thailand, pernikahan sesama jenis, gay, LGBT, Kannikar Petchkaew

Thailand dianggap sebagai negara yang paling toleran di Asia soal homoseksualitas.

Pusat bisnis Bangkok dipenuhi aneka panti pijat khusus homoseksual dan aktivitas seksual sesama jenis pun dilegalkan.

Thailand punya banyak selebriti dan politisi transgender... tapi pernikahan antara pasangan gay dilarang.

Natee Theerarojanapong, 50 tahun, Presiden Kelompok Politik Gay Thailand.

He has been walking on the streets for hours, collecting signatures - searching for people that support the same-sex marriage bill.

Ia berjalan berjam-jam mengumpulkan tanda tangan untuk mendukung RUU pernikahan pasangan gay. Dia telah mengumpulkan lebih dari 1000 tanda tangan dari orang-orang di jalanan.

“Kami hanya ingin kehidupan yang normal seperti laki-laki dan perempuan lain. Kami ingin hak untuk mencintai dan menikah seperti orang-orang lain. Karena kami juga manusia. Kami ingin punya kehidupan yang baik dan diperlakukan setara.”
 
Tahun lalu, Natee dan kekasihnya ditolak untuk menikah.

“Kami diminta untuk mendaftarkan pernikahan. Saya ingin mendaftarkan dan membuat hubungan kami legal secara hukum. Tapi mereka menolak permintaan saya. Saya membawa kasus ini ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.”

Lantas Natee mengirimkan petisi kepada Komisi, menyatakan  kasusnya sebagai salah satu bentuk diskriminasi berdasarkan orientasi seksual.

Ini adalah petisi pertama yang menuntut dibolehkannya pernikahan sesama jenis.

Dan petisi ini pula yang mendorong Parlemen Thailand menyusun Rancangan Undang-undang Pernikahan Pasangan Gay.

RUU itu rampung Januari lalu dan sekarang tinggal menunggu sesi pemaparan.

Wiraath Kalayasiri, dari partai oposisi Partai Demokrat adalah yang mendorong RUU ini di Parlemen.

“Jika kalian bertanya, apakah saya menginginkan ini? Saya mau. Kemudian apakah saya peduli? Ya saya peduli. Saya ambil banyak resiko dengan mendukung RUU ini. Ada banyak teman yang menggoda sambil berkata,”Wirath, apakah kamu akan menjadi homoseksual?” Saya tahu mereka hanya bercanda, tapi ini merupakan penghinaan bagi saya.”

Jika RUU ini disahkan, maka ini yang pertama kali di Thailand, memberikan hak untuk menikah pada pasangan sejenis seperti pasangan lain.

Namun, harapan supaya RUU bisa disahkan rasanya akan sulit di tengah masyarakat Thailand yang sangat konservatif.

Tahun lalu, sebuah survey dari pemerintah menyatakan bahwa hampir 60% masyarakat Thailand percaya bahwa pernikahan sesama jenis adalah sesuatu yang tidak wajar. Juga memberi contoh buruk bagi anak-anak.

Banyak juga mengatakan kalau RUU ini punya banyak kekurangan.

Ancana Suvarnnanond adalah pendiri kelompok Anjaree, kelompok lesbian pertama di Thailand.

“Untungnya gerakan kami belum menghadapi ancaman dari kelompok ekstrimis, tapi kami menghadapi mekanisme sosial yang membungkam kami dan menempatkan kami sebagai warga negara kelas dua walau tidak semua orang melakukannya. Menurut saya, masyarakat Thailand mengakui adanya Lesbian, Gay dan Transgender. Tapi mereka tidak konsisten. Mereka berpikir kami juga manusia. Tapi sayang sekali kalau kami seperti ini. Jadi kami berpikir dianggap tidak setara. Padahal semua manusia harus diperlakukan dengan setara kan.”

Pengacara Natcha Singha mengatakan, hukum di Thailand saat ini tidak memperbolehkan pernikahan sesama jenis, penyatuan dua warga sipil atau pasangan yang tinggal serumah.

Dia meyakini ini saat yang tepat untuk memperbarui Undang-undang Pernikahan yang ada.

“Hukum Thailand tidak menyatakan secara khusus bahwa pernikahan sesama jenis adalah ilegal. Kenyataannya, homoseksual itu sendiri tidak pernal dilarang di Thailand. Mereka hanya menyimpulkan bahwa pernikahan hanya bisa diterima jika pasangan yang menikah adalah laki-laki dan perempuan. Jadi mengapa kita tidak mengubah hukum? Ini sudah ada sejak tahun 1935.”

Jaringan Keanekaragaman Seksual sedang merancang draft yang sama mengenai RUU pernikahan sesama jenis. Jika nantinya parlemen menolak RUU tersebut

Natee mengakhiri kampanye hari ini dengan sebuah lagu... ia akan terus mendorong kesetaraan bagi mereka....


Thailand
pernikahan sesama jenis
gay
LGBT
Kannikar Petchkaew

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...