indeks
KPU Pusat Luncurkan Maskot dan Jingle Pemilu 2014

KBR68H, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi meluncurkan jingle dan maskot untuk pemilu 2014.

Penulis: Bambang Hari

Editor:

Google News
KPU Pusat Luncurkan Maskot dan Jingle Pemilu 2014
kpu pusat, maskot, jingle, pemilu 2014

KBR68H, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) resmi meluncurkan jingle dan maskot untuk pemilu 2014. Ketua KPU Husni Kamil Malik menjelaskan, pemilihan jingle dan maskot ini diselenggarakan melalui proses seleksi yang ketat.

Kata dia, pesertanya merupakan seluruh masyarakat Indonesia yang tersaring menjadi masing-masing 10 orang untuk jingle dan 10 orang untuk logo. Hasilnya Panitia memilih hasil karya Lilik dari Jakarta sebagai logo dan Michael Wuri dari Sulawesi Tengah sebagai jingle pemilu 2014.

"Kalau melihat bentuknya kan mirip kotak (suara-red). Dan itu melambangkan kegiatan pemilu. Jadi masyarakat tidak sulit mencernanya karena pilihannya ke kotak suara. Karena dalam kotak suara itu terhimpun kedaulatan rakyat. Jadi itu alasannya mengapa tim juri memilih untuk memenangkan peserta itu. Sedangkan untuk jingle, tim juri menilai karena lagunya powerfull. Ada semangat yang membara di sana bahwa pemilu 2014 itu dapat diselenggarakan dengan lebih baik dengan semangat patriotisme yang tinggi," ujarnya usai meresmikan logo dan jingle Pemilu 2014 di KPU, Kamis (10/10).

Ia menambahkan, proses pemilihan jingle dan logo ini akan memangkas anggaran. Selain itu, ia juga yakin efektivitasnya jauh lebih baik karena melibatkan seluruh masyarakat Indonesia.
 
Masing-masing peserta yang karyanya terpilih menjadi logo dan jingle dihadiahi uang senilai 30 juta rupiah. KPU juga telah menunjuk musisi, Judika untuk menyanyikan jingle pemilu 2014 yang berjudul "Memilih Untuk Indonesia".

Editor: Doddy Rosadi


kpu pusat
maskot
jingle
pemilu 2014

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...