NASIONAL

Kemenkes: Kasus Hepatitis, Indonesia Urutan Empat di Asia

Masih tingginya kasus hepatitis ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini.

AUTHOR / Hoirunnisa

EDITOR / R. Fadli

Hepatitis
Ilustrasi - Hepatitis. (Foto: ANTARA/HO-Sutterstock)

KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyebut, Indonesia menduduki urutan keempat di Asia untuk kejadian dan kematian akibat hepatitis.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi mengatakan, masih tingginya kasus hepatitis ini disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini.

"Nakes aja sudah kita fasilitas ternyata baru sekitar 50-60 persen yang mau diskrining. Jadi inilah perilaku kita, masyarakat yang tidak melakukan skrining. Kemarin kami juga sudah bertemu dengan Menteri Kesehatan bahwa skriningnya akan diperluas bukan hanya pada ibu hamil dan juga nakes, tapi juga nanti pada usia-usia produktif itu akan ditingkatkan," ujar Imran dalam konferensi pers daring, Jumat (26/7/2024).

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi menambahkan, dalam 10 tahun terakhir, Indonesia berhasil menurunkan prevalensi hepatitis B. Pada 2013, prevalensi semua umur sebesar 7,1 persen dan kini sudah menjadi 2,4 persen.

Sedangkan prevalensi hepatitis C, pada 2013 sebesar 1 persen turun menjadi 0,5 persen di tahun 2022. Angka-angka ini berdasarkan survei kesehatan Indonesia (SKI).

Imran mengatakan meskipun prevalensi hepatitis B dan C menurun, namun angkanya masih tetap tinggi. Karena itu perlu ada kesadaran dan pembiasaan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala.

"Nah, sementara itu, secara situasi global, kematian akibat hepatitis naik dari 1,1 juta pada 2019 menjadi 1,3 juta kematian pada 2022. Dan sekitar 83 persen penyebabnya adalah virus hepatitis B. Itu secara global ya," ungkap Imran.

Imran menjelaskan, hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai faktor. Termasuk infeksi virus, penggunaan obat-obatan, alkohol, kondisi medis tertentu dan perlemakan.

Baca juga:

Prevalensi Hepatitis B Termasuk Tiga Besar Dunia, Kemenkes Tekan Kasus pada Anak

Kemenkes: Ada 70 Laporan Kasus Diduga Hepatitis Akut

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!