NASIONAL

Kasus Tewasnya AM, YLBHI: Polisi Buat Narasi Menyesatkan

Direktur YLBHI, Muhammad Isnur mengatakan narasi sesat kerap dilakukan polisi pada kasus lain yang melibatkan aparat.

AUTHOR / Heru Haetami

EDITOR / Agus Luqman

Kasus Tewasnya AM, YLBHI: Polisi Buat Narasi Menyesatkan
Aksi Kamisan ikut menuntut keadilan bagi AM di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (4/7/2024). (Foto: ANTARA/Reno Esnir)

KBR, Jakarta - Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) menduga polisi mencoba merekayasa hasil penanganan kasus AM dengan narasi-narasi menyesatkan.

Direktur YLBHI, Muhammad Isnur mengatakan tindakan seperti itu juga kerap dilakukan polisi pada kasus lain yang melibatkan aparat.

"Alih-alih membuka fakta dan mengakui peristiwa, malah kemudian menyudutkan korban dengan narasi-narasi yang salah, narasi yang diungkap oleh banyak media itu keliru. Berarti kan kalau di sini kita melihat ada sebuah hoax yang disebarkan ya. Seolah-olah AM dengan senjata itu sedang mempersiapkan untuk tawuran," kata Isnur kepada KBR, Senin, (8/7/2024).

Isnur menyebut, pembuatan narasi-narasi palsu dilakukan polisi untuk mengaburkan kasus. Sehingga, terjadi manipulasi fakta yang justru menyudutkan dan membunuh karakter korban.

"Jadi ini adalah bagian modus lama ketika ada kejadian di mana kekerasan dilakukan aparat. Kemudian ada upaya rekayasa atau manipulasi berita yang dikabarkan," katanya.

Baca juga:

Sebelumnya, Kapolda Sumatera Barat Suharyono mengklaim memiliki bukti berupa video yang memperlihatkan AM mengajak tawuran temannya sambil memegang pedang panjang.

Suharyono yakin AM sebagai pelaku tawuran. Ia yakin AM tewas karena melompat ke sungai dari Jembatan Kuranji, Padang.

Menurut polisi, lebam di tubuh AM adalah lebam mayat yang muncul 9 jam setelah kematian.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!