NASIONAL

Jemaah Islamiyah Membubarkan Diri, Pengamat Terorisme: Minta Maaf Dulu ke Korban!

Kelompok Jemaah Islamiyah yang sudah eksis selama tiga dekade itu didesak meminta maaf kepada publik, terutama kepada korban atas kejahatan aksi terorisme yang telah dilakukan anggota JI.

AUTHOR / Muthia Kusuma

EDITOR / Agus Luqman

Jemaah Islamiyah Membubarkan Diri, Pengamat Terorisme: Minta Maaf Dulu ke Korban!
Ilustrasi. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

KBR, Jakarta - Pengamat terorisme Al Chaidar menyoroti tidak adanya permintaan maaf oleh kelompok terorisme Jemaah Islamiyah (JI) dalam pernyataan pembubaran diri kelompok tersebut.

Al Chaidar mengatakan, kelompok yang sudah eksis selama tiga dekade itu harus meminta maaf kepada publik, terutama kepada korban atas kejahatan aksi terorisme yang telah mereka lakukan.

"Mereka malah membicarakan tentang aset-aset sekolah, pesantren yang mereka miliki. Saya kira permohonan maaf itu harus. Ditujukan kepada publik Indonesia dan internasional, karena pembunuhan-pembunuhan yang sudah mereka lakukan itu telah menyebabkan kerugian yang sangat besar terhadap publik nasional dan internasional," kata Chaidar kepada KBR, Jumat (5/7/2024).

Pengamat terorisme dari Universitas Malikussaleh, Al Chaidar juga meminta pemerintah menindaklanjuti serius pernyataan pembubaran Jamaah Islamiyah.

Dia mendorong Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memastikan kurikulum dan materi ajar di lembaga pendidikan milik JI, tidak memuat materi kekerasan.

Baca juga:

Al Chaidar juga meminta BNPT tetap mewaspadai kelompok JI di luar negeri yang dianggap masih berpeluang menyempal dari pernyataan pembubaran itu.

Dia menduga JI di luar negeri masih rentan terafiliasi penyandang dana dari Al-Qaeda maupun kelompok teroris lainnya.

Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan sejumlah tokoh senior Jamaah Islamiyah (JI) mengumumkan pembubaran kelompok JI dan komitmen kembali ke NKRI. 

Para tokoh itu di antaranya Abu Rusdan, Para Wijayanto, Abu Mahmuda, Bambang Sukirno, Abu Fatih, Zarkasih, Shalahudin, Fahrudin Soleh, Saptono Munadi, Abu Dujana, Qadri Fathurrahman, Tengku Azhar, Imtihan, Hamad, Mustaqim dan Fahim. 

Rekaman itu dibuat di markas BNPT di Bogor Jawa Barat pada 30 Juni 2024.

Kelompok JI bertanggung jawab atas beberapa serangan paling mematikan di Indonesia, termasuk bom Bali I pada 2002 yang menewaskan 202 orang dan melukai 200-an orang, serta bom Bali II pada 2005 yang menewaskan 23 orang dan melukai ratusan orang.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!