NASIONAL

Indonesia Targetkan 100 Persen Rumah Tangga Miliki Akses Air Minum Layak di 2024

"Oleh karena itu, peningkatan akses terhadap air minum aman juga tercakup dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang harus kita capai pada Tahun 2030,"

AUTHOR / Muthia Kusuma

Peluncuran Indonesia Water Fund yang juga pembukaan State-Owned Enterprises (SOE) di Bali, Senin (17
Peluncuran Indonesia Water Fund yang juga pembukaan State-Owned Enterprises (SOE) di Bali, Senin (17/10/22). (Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

KBR, Jakarta - Pemerintah menargetkan 100 persen rumah tangga memiliki akses air minum layak pada 2024, termasuk 15 persen akses air minum aman, dan 30 persen akses air minum perpipaan di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui dalam tiga tahun terakhir, cakupan air minum layak hanya naik 1,5 persen. Oleh karena itu, diperlukan langkah intensif untuk mendorong kenaikan cakupan layanan air bersih nasional.

"Secara global, saat ini sekitar 2 miliar manusia atau 26 persen populasi dunia tidak mempunyai akses yang baik terhadap air minum aman. Sidang Umum PBB pada Tahun 2010 telah mengakui bahwa akses terhadap air minum aman merupakan hak asasi setiap manusia. Oleh karena itu, peningkatan akses terhadap air minum aman juga tercakup dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang harus kita capai pada Tahun 2030," ucap Maruf saat memberikan sambutan secara virtual di peluncuran Indonesia Water Fund, Senin, (17/10/2022).

Maruf Amin menjelaskan, akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak turut menentukan kualitas kesehatan individu. Misalnya dampak 70 persen terhadap upaya penurunan stunting atau tingkat kekerdilan pada bayi. 

Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2021 lalu, rumah tangga dengan akses air minum layak baru mencapai 90,78 persen. Kemudian sekitar 12 persen di antaranya termasuk rumah tangga memiliki akses air minum aman, sedangkan sekira 19 persen memiliki akses air minum perpipaan.

Orang nomor dua di Indonesia itu berharap peluncuran Indonesia Water Fund dapat bermanfaat dalam peningkatan akses masyarakat terhadap air bersih, sehingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Saya harapkan Indonesia Water Fund yang diluncurkan hari ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa yang akan datang,” pungkas Maruf Amin.

Berita lainnya:

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan hanya 23 persen penduduk Indonesia yang memiliki akses air bersih, dan sebagian masyarakat Indonesia lainnya masih menghadapi ketimpangan harga air bersih mulai dari Rp65.000 hingga Rp140.000 per meter kubik.

“Melalui sinergi antara BUMN, dan mitra strategis baik global maupun swasta, IWF diharapkan dapat menjadi solusi alternatif bagi pemerintah dalam perluasan akses air bersih kepada masyarakat,” jelasnya.

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan langkah-langkah strategis pemerintah dalam membangun negeri sangat memerlukan dukungan BUMN. Hal ini dapat dibuktikan saat bangsa Indonesia menghadapi pandemi Covid-19, BUMN sangat berperan penting.

“BUMN dengan dua fungsinya sebagai value creator dan agent of development mampu menyediakan barang dan jasa diperlukan. BUMN hadir di seluruh sektor, industri, pertambangan, kesehatan, kehutanan, pariwisata, dan infrastruktur. Dapat saya katakan era ini BUMN bermain peran yang sangat besar, terutama di era pandemi. Dalam 3 tahun terakhir ini Mereka berkontribusi besar dalam menstabilisasi ekonomi,” pungkasnya.

Editor: Kurniati Syahdan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!