NASIONAL

Grace: Tak Ada Anggaran Khusus untuk Berangkatkan Influencer ke IKN

Grace enggan menjelaskan secara rinci terkait anggaran yang dipakai dalam kunjungan tersebut.

AUTHOR / Shafira Aurel, Heru Haetami

EDITOR / R. Fadli

IKN, Influencer
Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Grace Natalie. (Foto: Instagram PSI)

KBR, Jakarta - Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Grace Natalie menegaskan, tidak ada anggaran khusus yang disiapkan untuk memberangkatkan para pegiat seni atau influencer saat diberangkatkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Grace mengatakan, aktivitas Presiden Joko Widodo mengajak sejumlah influencer ke IKN adalah bentuk transparansi kepada publik.

Kata dia, para influencer yang diundang pun tidak mematok dan memasang daftar harga atau rate card-nya.

Meski demikian, Grace enggan menjelaskan secara rinci terkait anggaran yang dipakai dalam kunjungan tersebut.

Ia menyebut, saat ini pihaknya masih membahas secara internal terkait anggaran.

"Nanti saya akan cek terlebih dahulu. Tapi kalau kemarin teman-teman penggiat media sosial itu tidak menggunakan rate card (daftar harga). Mereka adalah warga negara Indonesia yang senang dan bangga, dan juga ingin tahu melihat secara langsung pembangunan IKN ini. Teman-teman influencer kemarin itu datang bersama-sama menggunakan pesawat TNI yang sudah ada, dan memang dalam jadwal untuk berangkat. Jadi tidak ada anggaran yang dikhususkan untuk keberangkatannya teman-teman. Tapi kalau mereka kami jamu makan dan minum, saya pikir sebagai tamu itu hal yang wajar," ujar Grace kepada KBR Media, Kamis (1/8/2024).

Grace juga meminta masyarakat tidak khawatir dan terpengaruh akan pemberitaan miring terkait pembangunan IKN.

"Jangan terkecoh. Intinya kami terbuka kepada seluruh masyarakat yang ingin tahu soal IKN. Akan tetapi karena ini proyek yang masih berjalan dan masih berbahaya kalau banyak orang yang datang," ucapnya.

Sebelumnya, sejumlah influencer diajak untuk mengikuti kunjungan kerja Jokowi di IKN pada Minggu (28/7/2024) hingga Senin (29/7/2024). Mereka antara lain Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Irwansyah, Zaskia Sungkar, Atta Halilintar, Aurel Hermansyah, Ferry Maryadi, Gading Marten, Poppy Sovia, Willie Salim, Meicy Villia, hingga Dian Ayu Lestari.

Setelah itu, Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi mengatakan, Presiden Joko Widodo akan memberangkatkan sekitar 500 relawan untuk melihat progres pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Pemberangkatan dijadwalkan 10 Agustus 2024.

Rencana pemerintah memberangkatkan 500 relawan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) itu pun dinilai hanya membuka peluang memboroskan anggaran negara.

Manajer Riset Sekretaris Nasional Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Badiul Hadi meminta pemerintah tidak melakukan kegiatan yang memakan biaya, namun tidak relevan.

"Saya kira ini sangat tidak relevan kalau kemudian menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN untuk pembiayaan kegiatan ini. Karena ini sekali lagi tidak relevan apalagi tidak ada tujuan yang jelas yang akan dilakukan di sana. Jangan sampai ini justru menimbulkan pemborosan APBN karena kegiatan-kegiatan yang sifatnya seremonial itu tidak substantif," kata Badiul kepada KBR Media, Rabu (31/7/2024).

Badiul Hadi menambahkan, jika benar pembiayaan dilakukan dengan pembiayaan dari APBN, maka Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berwenang mengawasi sumber pembiayaan yang digunakan.

"Karena 500 orang ini kan sangat banyak. Kalau misalnya itu menggunakan pesawat semua pasti anggarannya juga sangat besar. Dan saya kira perlu dipertimbangkan oleh pemerintah dalam posisi ini misalnya Presiden Jokowi untuk meninggalkan atau tidak melakukan agenda-agenda seremonial dan tidak substantif di dalam konteks pembangunan di Indonesia," katanya.

Baca juga:

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!