Hidup seringkali lebih aneh dari fiksi. Itulah yang ditemukan oleh sineas Rick Beyer ketika ia mengetahui bahwa Tentara Bayangan Amerika membantu mengalahkan Jerman semasa Perang Dunia Kedua.
Penulis: eva mazrieva
Editor:
KBR68H, Washington - Hidup seringkali lebih aneh dari fiksi. Itulah yang ditemukan oleh sineas Rick Beyer ketika ia mengetahui bahwa Tentara Bayangan Amerika membantu mengalahkan Jerman semasa Perang Dunia Kedua.
Cerita ini dirahasiakan selama beberapa dekade, dan setelah diungkap, Beyer memerlukan waktu delapan tahun untuk memadukannya dengan video yang sulit ditemukan, wawancara dengan veteran tertentu, dan karya seni yang dibuat oleh tentara garis depan.
Beyer menciptakan dokumenter pertama mengenai unit ini yang tugasnya bukan untuk berperang, melainkan mengelabui musuh.
Maret 1945. Setelah pertempuran sengit berbulan-bulan, tentara Jerman mundur ke belakang Sungai Rhine, kubu pertahanan mereka, untuk menyiapkan perlawanan terakhir mereka.
Namun apa yang Jerman dengar atau lihat itu tidak nyata. Itu adalah tipu muslihat, salah satu dari banyak kelompok kecil tentara Amerika yang dibuat sedemikian rupa untuk mengalihkan perhatian musuh. Mereka disebut Tentara Bayangan. Sineas Rick Beyer mengatakan operasi di Rhine itu sukses besar.
"Ke-1.000 tentara dalam unit ini pada dasarnya berpura-pura menjadi dua divisi dari 30.000 orang dan berusaha meyakinkan tentara Jerman bahwa mereka melancarkan serangan di suatu tempat di seberang Rhine, padahal serangan yang sebenarnya berlangsung 10 mil jauhnya,” kata Beyer.
Dalam film dokumenter itu, sebagian veteran menceritakan bagaimana mereka menggelar tipu muslihat lewat suara dan efek khusus.
Dimanapun mereka ditempatkan, Tentara Bayangan menyamar sebagai unit yang sebenarnya. Mereka berpura-pura sebagai jenderal dan mendirikan pos komando palsu untuk menipu mata-mata musuh.
Orang-orang yang terlibat dalam unit ini adalah seniman dan desainer. Pada waktu senggang, mereka melukis untuk mengalihkan perhatian dari kengerian perang.
“Diantara seniman itu ada desainer fashion Bill Blass, pelukis dan pemahat Elsworth Kelly, pelukis Arthur Singer, dan fotografer Art Kane,” ungkap Beyer.
Ghost Army karya Rick Beyer menggarisbawahi keberanian orang-orang yang maju ke garis depan dengan senjata palsu yang hanya bisa membuat suara - untuk menarik perhatian musuh sehingga bisa menyelamatkan nyawa di tempat lain. (VOA)
Editor: Antonius Eko