NASIONAL

Gagal Panen Akibat Banjir, Serikat Tani Kecewa Pemerintah Tak Beri Perhatian

"Kita sangat menyesal sekali pemerintah tidak memberikan perhatian terhadap banjir ini dalam satu rencana nasional."

AUTHOR / Heru Haetami

Gagal Panen Akibat Banjir, Serikat Tani Kecewa Pemerintah Tak Beri Perhatian
Petani memeriksa padi di lahan sawah yang terendam banjir di Kecamatan Karanganyar, Kab Demak, Jateng, Jumat (23/2/2024). (Foto: ANTARA/Aji Styawan)

KBR, Jakarta - Serikat Petani Indonesia (SPI) meminta pemerintah memberikan bantuan langsung terhadap petani yang gagal panen akibat bencana banjir.

Menurut Ketua Umum SPI, Henry Saragih, bantuan petani terdampak cuaca menggunakan mekanisme asuransi menyulitkan.

"Kalau menghadapi ini, kondisi ini, ya sampai sekarang petani kita belum siap untuk ikut asuransi-asuransi itu. Di samping memang pemerintahnya sendiri pun menyusun mekanismenya, yang menurut kita masih belum maksimal. Harusnya pemerintah memberikan katakanlah dukungan yang sangat penuh, bagi pertanian kita ketika bencana begini," ujar Henry kepada KBR, Minggu (24/3/2024).

Baca juga:

Henry Saragih mengatakan saat ini sejumlah lahan pertanian di empat kabupaten terancam gagal panen akibat bencana banjir.

Dia mengatakan petani terdampak banjir di empat kabupaten yakni Rembang, Pati, Kudus dan Jepara, itu sudah terjadi puluhan tahun.

Itu sebab ia mempertanyakan upaya mitigasi jangka panjang yang dilakukan oleh pemerintah dalam mencegah banjir.

"Kita sangat menyesal sekali pemerintah tidak memberikan perhatian terhadap banjir ini dalam satu rencana nasionalnya," katanya.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengeklaim telah menyiapkan bantuan bagi petani terdampak banjir. Namun, bantuan itu melalui mekanisme asuransi.

"Kita masih punya bantuan yang tahun 2023, ya, mungkin satu minggu ini bisa dicairkan. Untuk yang 2024 itu dibantu nanti lewat skema asuransi Jasindo. Kemarin sudah disepakati untuk 2024 tetap dilaksanakan penggantian pada masyarakat yang gagal panen. Cuma mekanismenya lewat Jasindo, seperti itu," kata Suharyanto usai meninjau lokasi banjir di Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Jepara, Rabu (20/3/2024).

Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!