NASIONAL

Disabilitas di Indonesia Rawan Terdampak Perubahan Iklim

""Jadi Filipina nomor 1, Indonesia kedua, dan ketiga India dalam konteks negara yang memiliki kerawanan.""

Hoirunnisa

Difabel Prioritas Dapat KIP Kuliah
Sejumlah penyandang disabilitas bermain musik pada Festival Budaya Disabilitas di Surabaya, Minggu (3/12/2023). ANTARA FOTO/Didik Suhartono

KBR, Jakarta - Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara yang memiliki kerawanan terhadap penyandang disabilitas, utamanya terhadap dampak perubahan iklim.

Menurut Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial di Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Nunung Nuryartono, kelompok yang sangat rentan terhadap perubahan iklim adalah penyandang disabilitas. Karena itu, kata dia, berbagai bantuan dan pendampingan sangat diperlukan saat terjadi bencana.

"Dari World Risk Index tahun 2023, skor Indonesia sekitar 43,50 yang menduduki rangking kedua. Jadi Filipina nomor 1, Indonesia kedua, dan ketiga India dalam konteks negara yang memiliki kerawanan," ujar Nunung dalam sambutannya di peringatan Hari Disabilitas Internasional, Kamis (14/12/2023).

"Sementara kalau kita lihat Dewan Hak Asasi Manusia PBB telah juga mengakui bahwa hak asasi manusia bagi penyandang disabilitas sangat terpengaruh oleh dampak negatif perubahan iklim," tambahnya.

Kemenko PMK mencatat, penyandang disabilitas di Indonesia sebanyak 22,97 juta jiwa, jumlah terbanyak pada usia dewasa atau usia produktif.

Nunung mengatakan perubahan iklim berkaitan erat dengan ketimpangan dan kelompok miskin. Menurutnya, kelompok rentan akan mengalami dampak yang buruk, dibanding kelompok lainnya.

Sehingga perlu pendampingan inklusif guna percepatan proses pemulihan akibat bencana.

"Penyandang disabilitas sangat perlu dan harus untuk terlibat, dan diikutsertakan dalam usaha kesiapsiagaan dan tanggap darurat. Termasuk secara khusu membangun early warning system yang ramah bagi penyandang disabilitas," kata Nunung.

Hal itu, kata dia, sesuai dengan agenda Indonesia 2030 untuk pembangunan berkelanjutan yang mendorong perubahan berdasarkan HAM dan kesetaraan.

Baca juga:

Editor: Wahyu S.

  • Difabel
  • disabilitas
  • perubahan iklim

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!