NASIONAL

Dana BOS untuk Biaya Program Makan Siang Gratis, JPPI: Sekolah Swasta Bisa Bangkrut

JPPI menilai jika dana BOS dipakai untuk membiayai program makan siang gratis yang digagas capres Prabowo Subianto, maka sekolah swasta bisa bangkrut.

AUTHOR / Ardhi Ridwansyah

Dana BOS untuk Biaya Program Makan Siang Gratis, JPPI: Sekolah Swasta Bisa Bangkrut
Suasana saat simulasi program makan siang gratis di SMPN2 Curug, Kab Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). (Foto: ANTARA/Sulthony Hasanudin)

KBR, Jakarta – Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Ubaid Matraji mengkritik wacana Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai sumber pembiayaan program makan siang gratis yang digagas calon presiden Prabowo Subianto.

Ubaid mengatakan jika dana BOS dipakai untuk membiayai program itu, maka bisa membuat sekolah swasta bangkrut.

Menurut Ubaid, dana BOS bisa terkikis jika sebagian dipergunakan untuk program makan siang gratis. Padahal dana BOS digunakan untuk operasional sekolah seperti membeli buku, alat tulis termasuk juga menggaji guru, karyawan hingga biaya listrik, air, dan perawatan gedung sekolah.

"Meskipun dimasukkan ke dalam dana BOS atau di luar dana BOS, tetapi masih menggunakan komponen anggaran pendidikan yang 20 perse. Itu pasti akan sangat mengganggu jalannya pendidikan di Indonesia. Baik di dalam nanti ada gaji guru operasional sekolah, peningkatan akses, peningkatan kualitas, pasti akan bermasalah. Apalagi jika dimasukkan ke dalam dana BOS, yang hari ini saja mash kurang. Kalau dipaksakan masuk ke dana BOS, sekolah-sekolah swasta bisa gulung tikar,” kata Ubaid ketika dihubungi KBR, Senin (4/3/2024).

Baca juga:


Ubaid menyebut dana BOS setiap tahun hanya berkisar Rp51 triliun untuk dana BOS regular, BOS afirmasi, dan BOS PAUD. Sedangkan anggaran makan siang gratis ditaksir mencapai Rp450 triliun.

Menurut Ubaid, mestinya program yang digulirkan nanti lebih berdampak langsung pada peningkatan mutu pendidikan guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

“Dari segi kualitas, berdasarkan skor PISA 2022, kemampuan literasi-numerasi pelajar Indonesia masuk dalam kategori salah satu negara dengan skor terendah dan di bawah standar minimum rata-rata di dunia. Artinya, SDM Indonesia sudah sangat ketinggalan dari negara-negara luar. Bahkan kita tertinggal jauh dari negara-negara tetangga. Apakah ini bisa diselesaikan dengan makan siang? Jelas tidak,” katanya.

Sebelumnya, Menteri Koodinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan pembiayaan program makan siang gratis bakal bersumber lewat dana BOS dari Kementerian Pendidikan, kebudayaann, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Pernyataan itu disampaikan Airlangga saat melakukan simulasi makan siang gratis di SMP Negeri Curug, Kabupaten Tangerang, Kamis 29 Februari lalu.

Baca juga:


Editor: Agus Luqman

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!