NASIONAL

COP27, Wapres Ajak Negara Maju Bantu Negara Berkembang Atasi Krisis Iklim

""Kita semua harus menjadi bagian dari solusi. ""

Sadida Hafsyah

COP 27
Wapres Maruf Amin pembukaan KTT Perubahan Iklim ke-27 di Mesir, Selasa (08/11/22). (Setwapres)

KBR, Jakarta-  Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) Ma'ruf Amin mendorong negara maju lebih banyak berpartisipasi untuk memberdayakan negara berkembang dalam mengambil langkah penanggulangan krisis iklim di dunia. Hal ini ia sampaikan Wapres dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim PBB atau Conference of the Parties (COP) ke-27, yang digelar di Sharm El Sheikh, Republik Arab Mesir, pada 6 sampai 8 November 2022.

"Pemenuhan dukungan dari negara maju kepada negara berkembang. Kita semua harus menjadi bagian dari solusi. Semua negara harus berkontribusi sesuai kapasitas masing-masing, dengan semangat burden sharing (pembagian beban) bukan burden shifting (pemindahan beban). Negara yang lebih mampu harus membantu dan memberdayakan negara lainnya," kata Ma'ruf dalam pidatonya yang diterima awak media, Selasa (08/11/22).

Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres) Ma'ruf Amin mengajak seluruh negara di dunia untuk mewujudkan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan.

"Kita harus mengambil langkah konkret dan memperkuat kolaborasi berlandaskan dialog dan kepercayaan. Demi mewujudkan dunia yang lebih baik dan berkelanjutan," tuturnya.


Baca juga:

Dalam KTT COP 27, Wapres juga menekankan, sejauh ini belum ada kemajuan yang signifikan dari dunia mengatasi iklim.

"Satu tahun pasca (KTT COP 26) Glasgow, belum ada kemajuan global signifikan. Untuk itu COP 27 harus dimanfaatkan tidak hanya untuk memajukan ambisi, namun juga implementasi. Termasuk pemenuhan dukungan dari negara maju kepada negara berkembang," ujarnya.

Maruf mengklaim Indonesia telah melakukan langkah-langkah konkret dalam upaya menurunkan emisi. Mulai dari investasi untuk transisi energi, pendanaan untuk aksi iklim, dan meningkatkan target penurunan emisi. Ke depan, Wapres menekankan langkah nyata seperti ini akan terus dilanjutkan, khususnya dalam keketuaan Indonesia pada KTT G20 dan ASEAN 2023.

"Sebagai Presidensi G20, Indonesia terus mendorong pemulihan hijau serta aksi iklim yang kuat dan inklusif. Ke depan, melalui Keketuaan ASEAN tahun 2023, Indonesia akan terus memberikan perhatian pada penguatan aksi iklim," papar Wapres.

Editor: Rony Sitanggang

  • Perubahan Iklim
  • cuaca ekstrem
  • gas rumah kaca
  • emisi karbon
  • COP 27

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!