NASIONAL
Cek Fakta: Cristiano Ronaldo Dinarasikan Bela Jokowi Mati-Matian di Hadapan FIFA
Top Three Hoax of The Week

KBR, Jakarta- Pemain sepak bola asal Portugal Cristiano Ronaldo dinarasikan membela Presiden Joko Widodo mati-matian. Sebuah akun media sosial Facebook mengunggah video berupa foto dari Presiden Jokowi, Presiden FIFA Gianni Infantino dan Cristiano Ronaldo.
Ini menjadi salah satu konten tiga teratas cek fakta yang mendapatkan sorotan dari netizen +62. Apa saja lainnya dan bagaimana penelusurannya?
Inilah Top Three Hoax of The Week yang beredar dari tanggal 6 - 12 April 2023 hasil periksa fakta dengan tingkat engagement paling tinggi di akun Instagram @turnbackhoaxid:
Foto Kaesang Seolah Pakai Kaos Berlogo Palu Arit
Sebuah akun Twitter mengunggah cuitan berupa foto Kaesang Pangarep, anak dari Presiden Joko Widodo seolah menggunakan kaos berlogo palu arit. Palu arit adalah lambang atau simbol dari komunis.
Baca juga:
- Cek Fakta: Jokowi Dinarasikan Larang Umat Islam Bukber
- Keluar dari Toxic Friendship
- THR Cair, Mending Nabung atau Borong Belanja Lebaran?
Cristiano Ronaldo Dinarasikan Bela Jokowi Mati-Matian
Pemain sepak bola asal Portugal Cristiano Ronaldo dinarasikan membela Presiden Joko Widodo mati-matian di hadapan Presiden FIFA Gianni Infantino. Sebuah akun media sosial Facebook mengunggah video berupa foto dari Presiden Jokowi, Presiden FIFA Gianni Infantino dan Cristiano Ronaldo.
Dinarasikan juga, Cristiano Ronaldo melakukan sesuatu kepada FIFA.
Video dengan Narasi Klaim bahwa Arab Saudi Siap Dampingi RI Lawan Negara Barat
Telah beredar di media sosial video dengan narasi klaim bahwa Arab Saudi siap membela Indonesia demi menghadapi Negara Barat dan Uni Eropa. Disebutkan pula bahwa Arab Saudi mempersenjatai Indonesia.
Mau tau info selengkapnya soal Top Three Hoax of The Week? Yuk simak podcast Cek Fakta di link berikut ini:
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!