NASIONAL
Cegah Narasi Provokasi saat Pemilu, Dewan Pers: Kembangkan Jurnalisme Positif
"Agar kawan-kawan media tidak menggunakan diksi-diksi yang bisa memecah belah sesama anak bangsa,"
AUTHOR / Wahyu Setiawan
KBR, Jakarta- Dewan Pers akan meningkatkan kualitas jurnalistik di Indonesia seiring dengan dimulainya tahapan Pemilu 2024. Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra mengatakan, upaya itu dilakukan untuk mencegah munculnya provokasi hingga disinformasi yang diterbitkan media. Sehingga tidak mengakibatkan terjadinya perpecahan dan polarisasi.
"Agar kawan-kawan media tidak menggunakan diksi-diksi yang bisa memecah belah sesama anak bangsa, yang selama ini masih dipakai ya, kita harapkan itu tidak dipakai lagi. Yang kedua yang juga sangat penting adalah peningkatan kualitas jurnalistik kita, jurnalisme kita. Karena dengan eksplosi media sosial, banyak sekali beredar disinformasi dan misinformasi. Dan bahkan banyak sekali hoaks, banyak sekali juga provokasi yang mengadu domba di antara masyarakat kita," kata Azyumardi usai bertemu Kapolri Listyo Sigit Prabowo, di Mabes Polri, Selasa (21/6/2022).Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra berharap produk jurnalistik yang diterbitkan di masyarakat sudah terverifikasi dengan baik. Sehingga produk jurnalistik tersebut tidak digunakan untuk kepentingan tertentu, salah satunya ekonomi.
Baca juga:
- Perludem Prediksi Politik Indentitas Masih Terjadi di Pemilu 2024
- KPU: Lebih dari 190 Juta Pemilih di Pemilu 2024
Dewan Pers juga akan menggandeng Polri untuk meningkatkan kualitas jurnalisme. Mulai dari tingkat pusat hingga daerah.
"Kita bersama-sama Polri bisa mengembangkan jurnalisme yang positif untuk pembangunan penguatan kesatuan negara kita tercinta," ujarnya.
Editor: Rony Sitanggang
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!