indeks
Bar Love Joule, Bar Masturbasi Perempuan Pertama di Jepang

Bar yang terletak di Tokyo, Jepang ini khusus untuk perempuan yang ingin berkeluh-kesah, mulai dari hubungan percintaan hingga hubungan intim.

Penulis: Aika Augustine

Editor:

Google News
Bar  Love Joule, Bar Masturbasi Perempuan Pertama di Jepang
Bar Love Joule, Bar Masturbasi Perempuan di Jepang

Apa Anda tengah bertengkar dengan pasangan? Atau tidak Puas di Ranjang? Tetapi bingung mau bercerita ke siapa? Datang saja ke Bar Love Joule! Bar yang terletak di Tokyo, Jepang ini khusus untuk perempuan yang ingin berkeluh-kesah, mulai dari hubungan percintaan hingga hubungan intim. 


Bar Love Joule ini sangat populer di Tokyo karena memang beda dari kafe lainnya. Pemiliknya Megumi Nakagawa mengaku sengaja mendirikan bar tersebut karena banyak perempuan yang masih mengganggap seks adalah topik yang tabu untuk dibicarakan. Menurutnya baik laki-laki dan perempuan bebas mengeksplorasi seks, mengungkapkan fantasi seks mereka dan hal lainnya yang berkaitan dengan seks.


Bar yang mulai beroperasi pada  Juli 2012 ini merupakan bar pertama di Tokyo yang mengusung tema perempuan dan kebebasan bereksplorasi soal seks. Setiap harinya bar ini dipenuhi perempuan-perempuan yang curhat mulai dari urusan soal cinta, pasangan dan seks. Konon bar ini juga kerap dikunjungi bintang film “dewasa” Jepang.  Bar ini juga sering dikunjungi oleh perempuan-perempuan yang  merasa risih mengunjungi bar umum, karena sering diganggu laki-laki hidung belang.


Selain menawarkan keleluasaan bercerita soal seks dan desain interior yang hip, bar Love Joule ini juga memajang alat bantu seksual atau sex toys. Setidaknya ada 50 jenis sex toys yang tersedia di sini. Hmmm, kira-kira apa saja yah?  (digitaljournal.com, odditycentral.com)

Bar Love Joule
Bar Masturbasi Perempuan di Jepang

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...