HEADLINE

Asosiasi Psikiater Amerika Kritik Masuknya LGBT dalam Masalah Kejiwaan

"Berdasarkan bukti terbaru, homoseksual adalah variasi biasa seperti heteroseksual. Kondisi itu terjadi alami dan tidak mengancam masyarakat."

AUTHOR / Rio Tuasikal

Asosiasi Psikiater Amerika Kritik Masuknya  LGBT dalam Masalah Kejiwaan

KBR - American Psychiatric Association (APA) mengkritik pernyataan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) atau Indonesian Psychiatric Association (IPA) yang memasukkan homoseksualitas dalam daftar gangguan jiwa.

Dalam situs resmi psychiatry.org, pimpinan APA, Saul Levin, mengatakan pernyataan IPA itu tidak didukung oleh penelitian ilmiah. Sebab, berdasarkan bukti terbaru, homoseksual adalah variasi biasa seperti heteroseksual. Kondisi itu terjadi alami dan tidak mengancam masyarakat.

Saul menjelaskan, "saat ini dunia kedokteran sepakat bahwa orientasi seksual seseorang dipengaruhi kuat oleh faktor genetik atau keturunan. Di samping ada interaksi antara genetik, hormon, dan lingkungan. Sehingga, menjadi homoseksual bukanlah sebuah pilihan."


Dia mengatakan sudah menandatangani surat bersama Presiden APA Renee Binder dan melayangkan surat itu ke pimpinan IPA, meminta "IPA mengkaji ulang pendapatnya terhadap homoseksualitas."


Sementara itu, British Psychological Society juga telah melayangkan protes yang sama awal bulan ini. Ilmuwan Inggris mengatakan penelitian menunjukkan homoseksual bukanlah penyakit jiwa.

Secara global, WHO sudah menghapus homoseksualitas dari daftar gangguan jiwa sejak 1990. Di Indonesia, Kementerian Kesehatan telah menghapus homoseksualitas dari Pedoman Penggolongan dan Diagnosa Gangguan Jiwa (PPDGJ) III sejak 1993.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!