BERITA

Ancaman Kelompok Intoleran, Aksi Pro-Demokrasi Yogya Ditunda

Aksi ini sebagai protes kepada polisi yang membubarkan acara pemutaran film Pulau Buru: Tanah Air Beta pekan lalu di Sekretariat AJI Yogyakarta.

AUTHOR / Rio Tuasikal

Ancaman Kelompok Intoleran, Aksi Pro-Demokrasi Yogya Ditunda
Jurnalis di Surabaya Jawa Timur memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia pada 3 Mei 2016. (Foto: ANTARA)

KBR, Yogyakarta - Kelompok masyarakat sipil di Yogyakarta menunda aksi pro-demokrasi, hari ini. Sedianya, mereka akan menggelar aksi damai di depan Mapolda DIY. Ketua AJI Yogyakarta, Anang Zakaria, mengatakan aksi ditunda karena ada potensi kekerasan dari kelompok intoleran.

Kelompok tersebut memakai isu komunisme untuk menuduh kelompok pro-demokrasi. Selain itu, undangan aksi yang disebar kelompok intoleran bernada ancaman.


"Kan cukup jelas sekali provokasi mereka di broadcast itu," ujarnya kepada KBR, Selasa (10/5/2016) pagi. "Sampai sekarang juga polisi tidak memberitahu kami ada potensi konflik dan segala macam. Kami tidak melihat ada inisiatif untuk mencegah itu," jelasnya.


Kelompok masyarakat sipil Yogyakarta sedianya berunjuk rasa, menuntut polisi tegas terhadap kelompok intoleran. Aksi ini sebagai protes kepada polisi yang membubarkan acara pemutaran film Pulau Buru: Tanah Air Beta pekan lalu di Sekretariat AJI Yogyakarta. Namun, semalam, beredar undangan untuk melakukan aksi tandingan. Kelompok tersebut menyatakan mendukung Kepolisian.


Aliansi Jurnalis Independen sebelumnya juga akan menggugat Kepolisian Indonesia terkait pelarangan pemutaran film Pulau Buru Tanah Air Beta. Ketua Bidang Advokasi, Iman D Nugroho beralasan, polisi telah melanggar hak masyarakat untuk berkumpul dan berserikat yang telah dijamin Undang-undang.

Editor: Sasmito Madrim

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!