Akan membuat jera dengan memberi siraman rohani.
Penulis: Luviana
Editor:

KBR68H, Jakarta – Baru-baru ini beredar cuitan dari akun twitter Partai Gerindra yaitu @Gerindra yang bernada keras bagi kelompok minoritas.
Akun dengan 142 ribu followers itu tengah menjawab pertanyaan dari Ibn Abi Iffat (@DYDIMUS_IFFAT) yaitu “Min, apa yang dimaksud dengan “kewajiban negara untuk menjaga kemurnian agama” sebagaimana yang tertuang dalam manifesto partai?”
Pertanyaan itu lantas dijawab oleh admin akun @Gerindra seperti berikut: “Jangan ada lagi aliran-aliran atau ajaran yang keluar konteks keagamaan tersebut. Pemerintah harus mampu menjaga itu.”
Jawaban itu rupanya dianggap tidak memuaskan, sehingga muncul pertanyaan lanjutan yaitu “Min, bagaimana dengan Ahmadiyah, Syiah, Mormon, Saksi Yehuwa, dll? Apakah mereka akan dirangkul atau disisihkan? #MohonDijawab” masih dari akun @DYDIMUS_IFFAT
Akun @Gerindra lantas menjawab “Bung, seluruh WNI harus dilindungi. Jika mereka berada di jalan yang salah kita buat lembaga untuk membuat mereka jera.”
Akun yang sama lantas menjelaskan lagi apa yang dimaksud dengan kata “jera”. Menurut admin akun tersebut, “Jera itu tidak dengan memperlakukan secara kasar, tetapi membuat untuk tidak mengulanginya lagi dengan cara yang tepat.” Salah satu cara yang disebut akun ini adalah dengan memberikan siraman rohani.
Meski ini adalah tanya jawab dengan akun resmi partai, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon mengaku tak tahu menahu soal ini. Namun ia menegaskan, jika ada kaum minoritas yang meresahkan, pihaknya tidak segan-segan menindak tegas kelompok tersebut.
Fadli menambahkan kalau partai yang mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden itu juga memilih jalur dialog dengan kelompok minoritas untuk menyelesaikan masalah tersebut.
(baca juga: Kontras: Jangan Lupakan Kasus HAM Prabowo)
"Mungkin maksudnya itu yang seperti saya sebutkan tadi. Harus ada dialog, harus didudukkan, kecuali yang memang sudah menyimpang menjadi semacam sekte yang membahayakan. Ada juga sekte yang bunuh diri seperti David Cores dulu di Amerika, ada sekte yang macam-macam yang memang membahayakan," kata Fadli Zon ketika dihubungi KBR68H Selasa (22/4).
Fadli mengatakan, kelompok minoritas seperti Syiah dan Ahmadiyah bukanlah ancaman bagi masyarakat Indonesia.
Percakapan di linimasa akun Twitter @Gerindra itu memancing yang pemilik akun Twitter lain untuk ikut berkomentar. Misalnya Herlambang Priambodo (hpriam) yang menulis “Anda tidak melindungi. Mereka yang berbeda juga harus dijamin kebebasan agamanya – UUD 45 ayat 29”. Sementara akun Pizang Ambon (@pizbon) berkomentar: “Dear @Gerindra, menurut Anda agama Kristen Mormon itu sesat? Islam Ahmadiyah itu sesat? Apakah Tuhan bilang demikian kepada Anda?”
Akun lain yaitu Ken (@djatmaraken) menulis: “@Gerindra bro salah, beragama bukannya urusan masing-masing? Emank kl masuk neraka ajak2 ente?”
Akun @Gerindra adalah akun Twitter resmi dari partai politik yang jumlah followernya terbanyak, yaitu 142 ribu. Akun ini juga sudah terverifikasi oleh Twitter.
Editor: Citra Dyah Prastuti