BERITA

Abrasi Ancam Sejumlah Pantai di Banyuwangi

Selama setahun ini abarasi mengikis sekitar 40 ribu meter persegi lebih Pantai Cacalan

AUTHOR / Hermawan Arifianto

Abrasi Ancam Sejumlah Pantai di Banyuwangi
Ilustrasi: Seorang anak bermain di dekat rumahnya yang terancam roboh tergerus gelombang di Lingkungan Mapak Indah, Mataram, NTB. (Foto: Ahmad Subaidi/Antara)

KBR, Banyuwangi- Abrasi air laut terus mengikis sejumlah pantai yang ada di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur. Seperti yang terjadi di pantai Cacalan, selama setahun ini abarasi mengikis sekitar 40 ribu meter persegi lebih pantai.

Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Hari Cahyo Purnomo mengatakan abrasi di pantai Cacalan membuat aktivitas masyarakat terganggu. Bahkan kata dia, akibat abrasi itu lahan yang biasanya digunakan untuk area wisata terkikis air laut dan semakin menyempit. Selain itu, dari ratusan kilometer panjang pantai yang ada di ujung timur Pulau Jawa ini, ada beberapa pantai yang abrasinya cukup parah, diantaranya Pantai Cemara, Pantai Cacalan dan Pantai Bansring Underwater Banyuwangi

“Musibah itu boleh dikatakan di lokasi tertentu. Yaitu di Bansring Underwater, Kemudian Cacalan, kemudian Cemara. Itu alami. Karena di perairan-perairan itu ada konekting antara Selat Bali, Laut Jawa sampai ke beberapa tempat,”ujur Hari Cahyo Purnomo hari ini Selasa (19/1/2021) di Banyuwangi

Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi Hari Cahyo Purnomo menambahkan, Abrasi yang terjadi saat ini murni akibat faktor alam. Hari mengaku, tidak bisa berbuat banyak mengatasi abrasi yang terjadi ini karena terbatasnya anggaran yang ada. Meski begitu, pihaknya terus mengajak masyarakat pesisir untuk memperbanyak menanam pohon cemara laut dan magrove.

Sementara itu, Anggota kelompk wisata Pantai Cacalan Sugeng Widodo mengaku, Abrasi pantai yang berbatasan langsung dengan Pulau Bali ini dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat sekitar. Karena abrasi telah merusak sejumlah fasilitas tempat wisata yang berada di pantai Cacalan tersebut. Sugeng berharap segara ada solusinya untuk mengatasi abrasi pantai ini agar tidak semakin parah.

Editor: Friska Kalia

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!