NASIONAL

RS Hasan Sadikin Bandung Siapkan Aplikasi Konseling untuk Caleg Gagal Lolos

Bagi mereka yang enggan berkonsultasi secara langsung dengan alasan rumah sakitnya ramai, privasi, "saya takut ketahuan sama orang lain".

AUTHOR / Arie Nugraha

RS Hasan Sadikin Bandung Siapkan Aplikasi Konseling untuk Caleg Gagal Lolos
Ilustrasi. Warga melintas di samping alat peraga kampanye yang terpasang di kawasan Jalan Paseban, Jakarta, Kamis (7/12/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

KBR, Bandung - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyiapkan layanan konseling dan rawat inap gangguan kejiwaan untuk peserta Pemilu 2024, terutama untuk calon legislator (caleg) yang gagal lolos.

Menurut Dokter Spesialis Jiwa RSHS Bandung Santi Andayani, dua pelayanan itu disiapkan untuk memfasilitasi berbagai tingkatan pelayanan kesehatan jiwa.

"Karena kami sedang mempersiapkan layanan rawat inap (pasien pemilu), jika memang ada kasus dengan gangguan jiwa berat, mungkin kami akan bekerja sama dengan rumah sakit di sekitar Rumah Sakit Hasan Sadikin ini yang memang memiliki fasilitas perawatan jiwa," ujar Santi di Bandung, Kamis (14/12/2023).

Santi mengatakan, untuk pasien yang tampak seperti sering marah dan mengamuk serta kondisi fisik tidak prima, dapat pula dirawat di rumah sakit.

Keluhan kondisi fisik tidak prima penderita gangguan jiwa yakni tidak bisa tidur, nyeri ulu hati, dan sakit badan.

"Bagi mereka yang enggan berkonsultasi secara langsung dengan alasan rumah sakitnya ramai, privasi, 'saya takut ketahuan sama orang lain', Rumah Sakit Hasan Sadikin juga memberikan layanan telekonsultasi. Tidak dengan HP, tapi dengan aplikasi yang dimiliki Rumah Sakit Hasan Sadikin ini," kata Santi.

Santi menerangkan dalam telekonsultasi ini, dokter melakukan wawancara dan penilaian terhadap kondisi pasien. Hasilnya nanti diputuskan apakah pasien dilakukan rawat jalan atau rawat inap.

"Pada masa pemilu ini tidak hanya dampak mereka yang gagal, tapi kami juga memberikan layanan untuk persiapan persyaratan. Artinya kita melakukan penilaian kesehatan jiwa yang merupakan salah satu persyaratan menjadi calon anggota legislatif," ucap Santi.

Santi mengatakan penyebab caleg mengalami gangguan jiwa salah satunya yakni tidak siap dengan konsekuensi jika yang bersangkutan gagal.

"Mereka tidak pernah mengukur risiko kegagalannya seperti apa. Kematangan persiapannya seperti apa. Kalau berlomba kan tidak hanya kesiapan fisik yang diperlukan, tetapi juga mental," tukas Santi.

Pada Pemilu 2019 lalu, Santi menyebutkan RSHS tidak melakukan rawat inap peserta Pemilu yang terganggu kejiwaannya.

Karena banyak peserta pemilu yang terganggu kejiwaannya dirawat di fasilitas kesehatan lainnya di RSHS.

"Seperti yang tadi saya katakan tidak hanya menampilkan gangguan jiwa sepenuhnya seperti marah-marah, tapi mereka sering kali menampilkan keluhan fisik yang akhirnya dirawat di fasilitas yang lain di Rumah Sakit Hasan Sadikin," tukas Santi.

Baca juga:

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!