Hanya 10,4 persen yang mencari pengobatan.
Penulis: Naufal Nur Rahman
Editor: Wahyu Setiawan

KBR, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut anak muda usia 15-24 tahun paling banyak mengalami depresi. Kelompok usia kedua paling banyak depresi yakni lansia di atas 75 tahun.
"Nah kami juga perhatikan bahwa dari anak muda yang mengalami depresi tadi, hanya 10,4 persen yang mencari pengobatan," kata Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Syarifah Liza Munira dalam diskusi daring, Rabu (12/6/2024).
Syarifah mengatakan, depresi justru banyak dialami anak muda dengan status ekonomi tinggi. Kata dia, anak muda di pedesaan lebih bahagia daripada yang tinggal di perkotaan.
Menurut data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, anak muda berjenis kelamin perempuan lebih banyak mengalami depresi. Proporsinya 2,8 persen untuk perempuan dan 1,1 persen untuk laki-laki.
Berdasarkan tingkat pendidikannya, anak muda tamatan SMP sederajat paling banyak mengalami depresi.
Baca juga:
- RS Hasan Sadikin Bandung Siapkan Aplikasi Konseling untuk Caleg Gagal Lolos
- Kemenkes Bentuk Tim Tangani Calon Dokter Spesialis yang Depresi
Depresi merupakan penyebab ke-4 kematian pada remaja di dunia. Kebanyakan dari gangguan psikologis itu tidak disadari dan tidak mendapat penanganan yang tepat.