INTERNASIONAL

Pasca Gempa Jepang, Banyak Supermarket Tutup dan Terjadi Panic Buying

"Air mineral juga banyak yang panic baying. Sampai ada di beberapa convenience store air mineral hanya boleh dibeli satu orang satu botol," kata seorang WNI di Jepang.

AUTHOR / Rangga Sugeri

Pasca Gempa Jepang, Banyak Supermarket Tutup dan Terjadi Panic Buying
Ilustrasi. (Foto: Freepik.com)

KBR, Jakarta - Gempa magnitude 7,5 mengguncang perairan Semenanjung Noto, Prefektur Ishikawa, Jepang pada senin 1 Desember 2024. Sampai saat ini terdapat 62 penduduk yang tewas akibat gempa tersebut. 

Salah satu WNI yang berada di Komatsu, Jepang menyebutkan bahwa pasca gempa masih banyak supermarket yang tutup dan juga di beberapa daerah terjadi panic buying.

Hazmi salah satu WNI di Komatsu, Jepang mengatakan bahwa saat ini di beberapa convenience store masyarakat hanya diperbolehkan untuk membeli satu orang satu botol air mineral, sehingga terjadi panic buying di masyarakat.

“Untuk kehidupan sosialnya sendiri, supermarket masih tutup sampai sekarang dan di toko-toko convenience store produk makanan siap sajinya sudah habis stokenya, jadi banyak yang panic buying, sama air mineral juga banyak yang panic baying juga sampai ada di beberapa convenience store air mineral hanya boleh dibeli satu orang satu botol,” kata Hazmi salah satu WNI di Komatsu, Jepang saat dihubungi KBR, Rabu (3/1/2023).

Hazmi juga menyebutkan akses jalan raya untuk beberapa tujuan banyak akses jalan raya yang hancur dan ada beberapa jalan yang ditutup. Dia juga mengatakan untuk kereta shinkansen di tanggal 1 dan 2 Januari diberhentikan dan bandara juga jadi banyak terhambat.

Untuk tempat pengungsian, Hazmi menyebutkan, pemerintah Jepang menyediakan beberapa shelter di beberapa tempat yang berbeda seperti di gedung olahraga, gedung mall, dan parkiran mall.

Menurut Hazmi, pemerintah Indonesia yang dalam hal ini KBRI Tokyo hanya memberikan info hotline perlindungan WNI untuk kondisi darurat dan bisa menghubungi KBRI Tokyo ataupun KJRI Osaka ketika dalam kondisi darurat. 

"Untuk bantuan dari pemerintah Indonesia sampai saat ini belum ada informasi terkait bantuan dari pemerintah Indonesia baik dari KBRI maupun dari KJRI," kata Hazmi.

Hazmi juga mengatakan untuk saat ini pemerintah kota setempat sudah memperbolehkan warganya untuk pulang ke rumah namun masih harus tetap waspada terhadap gempa susulan, terutama untuk sepekan kedepan. 

Jika terjadi gempa susulan yang besar dan berpotensi tsunami, warga diminta mencari tempat-tempat yang tinggi dan juga shelter yang sudah disediakan dan juga tetap tenang.

Hazmi juga berharap agar pemerintah setempat lebih aktif lagi bukan hanya memberi hotline saja. 

"Sebisa mungkin mendatangi tempat bencana tersebut dan mencari info WNI yang ada didaerah bencana dan memberikan bantuan kepada para WNI di daerah yang terdampak," kata Hazmi.

Baca juga:

Editor: Rony Sitanggang

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!