indeks
Presiden Baru Korea Selatan Peringatkan Pyongyang

Presiden baru Korea Selatan telah disumpah. Ia berbicara tentang ekonomi dan hubungan dengan Korea Utara pada pidato pertamanya.

Penulis: Karon Snowdon Radio Australia

Editor:

Google News
Presiden Baru Korea Selatan Peringatkan Pyongyang
SK President, Karon Snowdon Radio Australia, Park Geun-hyee

Presiden baru Korea Selatan telah disumpah. Ia berbicara tentang ekonomi dan hubungan dengan Korea Utara pada pidato pertamanya.

Dalam upacara dua setengah jam itu, Park Geun-hyee mengucapkan sumpah jabatan di depan 70 ribu rakyat.

Park mengingatkan, negara menghadapi ancaman keamanan serius dari ambisi nuklir Korea Utara.

Dia juga menunjukkan tugas ekonomi mendasar yang dihadapi kepresidenanannya. 

Sekitar 50 tahun lalu, ayah Park Geun-Hye merebut kekuasaan melalui kudeta militer.

Kini dia mengambil kendali secara demokratis.

Park Geun-Hye adalah presiden perempuan pertama Korea Selatan. Ia kembali ke istana presiden yang ia kenal baik sejak hidup di sana sebagai putri seorang diktator.

“Ketika berumur 22 tahun, saya melakoni tugas yang tak pernah saya kerjakan sebelumnya, yaitu menjadi ibu negara. Saya lakukan ini karena saya merasa bertanggung jawab mengisi kekosongan yang ditinggalkan ibu saya setelah ibu meninggal. Ia meninggal di tangan teroris Korea Utara. ”

Kedua orang tua Park dibunuh.

Tapi, Park yang penuh senyum dan percaya diri berjalan dan melambaikan tangan pada massa yang tengah bergembira.

Ia bicara tentang tantangan uji coba nuklir Korea Utara.

Dua pekan lalu, Korut baru melakukan uji coba nuklirnya yang terbesar.

“Uji coba nuklir Korea Utara baru-baru ini merupakan tantangan bagi masa depan dan daya tahan rakyat Korea. Tidak diragukan lagi, korban terbesar adalah rakyat Korea Utara sendiri. Saya mendesak Korea Utara membatalkan ambisi nuklirnya segera. Saya juga mendesak Korea Utara mulai menapak jalan damai dan berbagi pembangunan.”

Presiden itu juga mengatakan, ia tidak akan memaklumi tindakan apapun yang mengancam hidup rakyat dan keamanan bangsa.

Pengamat dari Australian National University Emma Campbell percaya, Presiden Park dapat beranjak dari retorika kampanyenya tentang penanganan Korea Utara

“Dan lebih menekankan pada tindakan Korea Utara sedemikian rupa sebelum ia terlibat. Saya sedikit khawatir ia akan meneruskan kebijakan pemerintahan Lee Myung Bak ketimbang melanjutkan kebijakan kerjasama. Ia menawarkan itu dalam kampanye dan gagasan awal sepanjang pemilu.”

Park Geun Hye menyasar melemahnya ekonomi Korea Selatan sebagai salah satu target pertamanya.

“Satu dari tujuan ekonomi mendesak bagi saya adalah memastikan semua orang yang bekerja keras dapat mandiri.”

Kemakmuran akan ditingkatkan.

Pemerintah akan mendukung upaya memakmurkan usaha kecil dan menengah melalui berbagai kebijakan. Kemakmuran perusahaan-perusahaan itu akan berdampingan dengan perusahaan besar.

Ekonomi ada di daftar permasalahan paling atas bagi para pemilih sepanjang kampanye pemilu. 

Profesor Gil-Soo Han dari Monash University mengatakan, kesenjangan aliran kekayaan Korea yang besar menciptakan ketegangan sosial.

“Saya kira itu merupakan tantangan besar. Banyak suara ketidakpuasan dari berbagai sektor. Mereka sebenarnya merasa cukup terampas. Mereka tidak merasa menikmati buah kerja keras mereka.”

Gil-Soo Han mengatakan, masyarakat Korea yang menua menambah rumit persoalan. Tantangan makin berat dengan semakin banyaknya imigrasi.

“Dan itu merupakan sebagian permasalahan ekonomi. Tapi, Korea juga mulai mampu belajar dan menangani perubahan konteks di dunia. ”

Presiden Park Geun Hye memenangkan banyak dukungan melalui janjinya akan Korea yang lebih adil; Korea yang tidak hanya menghargai usaha, tapi juga membantu mereka yang kekurangan.

Beberapa kali dia mengkritik praktik tak kompetitif dari konglomerat besar atau Chaebols. Mereka mengekang perkembangan perusahaan kecil serta inovasi.

Tapi perusahaan itu juga yang mendapat banyak bantuan dari pemerintah dan telah mengubah Korea dari kemiskinan menjadi lokomotif industri.

Mengekang para konglomerat itu bisa jadi langkah yang terlambat, terlalu sulit atau tidak produktif, kata Gil-Soo Han

“Terkait masalah ini, Presiden secara tidak terhindarkan mencoba mengkutubkan ke satu sisi atau sisi lainnya. Ia mencoba mengendalikan konglomerat dan mencoba membuka kesempatan lebih pada perusahaan kecil menengah. Saya kira itu akan menimbulkan banyak masalah. Itu lebih dari sekedar membiarkan mereka menggunakan kekuatan sendiri. Saya kira itu sesuatu yang perlu dilakukan. Saya pikir itu tetap merupakan tantangan. ”



SK President
Karon Snowdon Radio Australia
Park Geun-hyee

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...