Merry Utami dipindah dari Lapas Wanita Tangerang dan tiba di Dermaga Wijayapura pukul 04.30 WIB.
Penulis: Muhamad Ridlo Susanto
Editor:

Koordinator Lapas Nusakambangan, Abdul Aris mengatakan, Merry Utami dipindah ke Lapas Besi Nusakambangan ke sel yang kosong. Sebab, di sana tidak ada blok khusus perempuan.
Meski begitu, Abdul Aris mengaku belum menerima informasi mengenai pelaksanaan eksekui mati. Lapas Nusakambangan, kata dia, hanya menjadi tempat eksekusi sedangkan pelaksana adalah kejaksaan.
"Iya dipindah ke Nusakambangan, Lapas Besi. Ya, di situ ada yang kosong, satu. Kalau itu (soal eksekusi) saya tidak tahu. Yang menyiapkan Kejaksaan, Brimob, kepolisian. Kita kan hanya ketempatan saja, menerima saja. Yang menyiapkan itu kan kejaksaan bukan kita kan. Kalau kita tidak ada persiapan. Kalau ada perintah, baru (dipersiapkan). Kalau pengamanan Nusakambangan iya. Kartena deteksi orang keluar masuknya kan jadi lebih terkontrol," jelasnya.
Baca: BJ Habibie: Saya Tidak Setuju Hukuman Mati!
Abdul Aris menambahkan pemagaran dengan pelat baja di pintu masuk Dermaga Wijayapura tak terkait dengan rencana eksekusi mati. Menurut dia, itu hanya bagian dari pengamanan Lapas Nusakambangan agar petugas lebih mudah mengontrol orang yang keluar masuk. Pengamanan yang dilakukan di kawasan Nusakambangan hingga saat ini masih dilakukan sesuai standar.
Merry Utami ditangkap di Bandara Soekarno Hatta lantaran membawa 1,1 kilogram heroin. Pada 2003, Pengadilan Negeri Tangerang, Banten memvonis mati perempuan asal Sukoharjo, Jawa Tengah ini.
Editor: Sasmito