indeks
Pemerintah didesak Percepat Pembuatan Bloking Kanal di Lahan Gambut

Tujuannya agar air hujan ditampung di dam buatan sehingga tidak langsung mengalir ke sungai.

Penulis: Yudi Rachman

Editor:

Google News
Pemerintah didesak Percepat Pembuatan Bloking Kanal di Lahan Gambut
Ilustrasi sekat kanal (Sumber: Reddplus)

KBR, Jakarta - Pemerintah diminta untuk mempercepat proses pembuatan bloking kanal agar lahan gambut tetap basah saat menghadapi Elnino di bulan Februari hingga April mendatang. Menurut Pakar Gambut Suwido H. Limin, langkah efektif untuk mencegah kebakaran di lahan gambut adalah membuat bloking kanal. Air hujan yang deras beberapa bulan ini ditampung di dam buatan. Sehingga, air hujan tertahan di kanal dan dam karena tidak langsung mengalir ke sungai.

"Saya kira dengan waktu 2-3 bulan ini kita bisa melakukan blocking kanal, menutup kanal-kanal yang lebar dan panjang. Melintasi lapisan gambut tebal dan membelah kubah-kubah gambut dan kanal-kanal ini berhubungan dengan sungai-sungai alam di sekitarnya," jelas Pakar Gambut Suwido H. Limin kepada KBR, Selasa (03/11/2015). 

"Ditutup. Di musim hujan kita menahan air hujan. Kita membuat dam-dam pada kanal-kanal itu. Saya sudah ada bukti, dam yang saya buat di tahun 2005 itu sampai sekarang bertahan dan sampai kemarin masih berair banyak. Dengan membloking kanal itu kita menaikkan dan mengangkat permukaan air tanah itu supaya dekat ke permukaan. Jadi lapisan gambut di atas itu tidak terlalu kering pada musim kemaraunya," ungkap Suwido.

Pakar Gambut Suwido H. Limin memberikan contoh, lahan gambut percobaan di wilayahnya diberikan bloking kanal dan dam. Dampaknya, lahan gambut tersebut tidak terbakar dan terbebas dari api karena akar gambut tetap basah dan terairi. Kata dia, cara ini efektif untuk mengatasi kekeringan yang mengakibatkan kebakaran di lahan gambut Sumatera dan Kalimantan.


Editor: Rony Sitanggang

mengelola lahan gambut
bloking kanal lahan gambut
Pakar Gambut Suwido H. Limin
mencegah karhutla di lahan gambut

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...