NASIONAL

BKKBN Usul Program Makan Siang Menyasar Keluarga Rentan Stunting

Kalau memang cukup uangnya kan semua ya. Tetapi saya yakin pemerintah pasti punya keterbatasan.

AUTHOR / Heru Haetami

Menkeu Sebut Program Siang Prabowo-Gibran Tak Ada di APBN 2024
Sejumlah siswi antre saat simulasi makan siang di SMPN 1 Darul Imarah, Aceh Besar, Selasa, 5 Maret 2024. Foto: ANTARA

KBR, Jakarta - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengusulkan program makan siang menyasar keluarga yang rentan stunting atau tengkes. Itu disampaikan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo usai rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan.

"Paling tidak usulan kami keluarga berisiko tinggi stunting yang sudah kami tapis di BKKBN by name by address-nya. Ada itu, itulah yang menjadi sasaran utama. Kalau memang cukup uangnya kan semua ya. Tetapi saya yakin pemerintah pasti punya keterbatasan. Sehingga usulan yang tentu kalau kami diminta usulan, kami sudah siap bahwa di antaranya sasarannya seperti itu," kata Hasto, Kamis (16/5/2024).

Hasto Wardoyo mengatakan lembaganya belum dilibatkan dalam perencanaan program makan siang yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Sampai hari ini secara resmi belum ada penunjukan untuk katakanlah masuk dalam persiapan tim untuk program makan siang gratis," ujarnya.

Meski tak dilibatkan, Hasto mengaku sempat menyampaikan ke beberapa pihak yang terlibat aktif dalam program tersebut bahwa prinsip menekan angka stunting berada pada ibu hamil dan 1.000 hari pertama kehidupan.

"Kami berharap betul ketika risiko stunting itu ada pada ibu hamil dan juga ada pada 1000 hari pertama kehidupan, maka kami selalu sampaikan jangan lupa untuk ibu hamil dan untuk 1.000 hari pertama kehidupan. Itu pada prinsipnya," katanya.

Hasto mengungkap beberapa negara yang sukses menekan angka stunting yang tinggi, pemerintahnya selalu menjamin kebutuhan gizi bagi para ibu hamil dan balita.

"Kalau saya masukan tuh konkret. Jadi kalau di beberapa negara yang stunting-nya itu sukses turunkan juga diperhatikan pemberian vitamin makanan tambahan pada ibu hamil dalam bentuk paket. Itu kan real ya di beberapa negara maju dengan stunting-nya tinggi dan ekonominya bagus, memang semua ibu hamil di-cover ya seperti Amerika, Australia misalnya," jelasnya.

Baca juga:

Editor: Wahyu S.

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!