Cara Berbagi yang Sehat Mental dan Sehat Dompet

KBR, Jakarta- Ramadan tidak hanya jadi ladang memanen pahala dengan ibadah. Tapi ada cara-cara lainnya, seperti berbagi. Mulai dari berbagi sembako, berbagi buka puasa ataupun sahur.

Di bulan ramadan juga ada zakat fitrah yang harus ditunaikan umat Muslim. Prinsipnya, zakat fitrah harus diberikan sebelum salat Idulfitri dilangsungkan.

Tapi, gimana caranya berbagi yang lebih mindful dan enggak bikin dompet boncos? Podcast Diskusi Psikologi (Disko) kali ini ngobrolin pengaturan keuangan, khususnya gimana cara menyisihkan rezeki untuk berbagi selama Ramadan bareng certified financial planner, Ghita Argasasmita.

Certified financial planner, Ghita Argasasmita menganggap berbagi selama bulan puasa penting. Lantaran menurutnya, berbagi bisa mengisi kekosongan di hidup seseorang.

"Sebagai manusia kebanyakan merasa akan bahagia kalau uangnya banyak. Banyak loh orang yang uangnya banyak, tapi ngerasanya kosong. Aku banyak ngobrol dengan teman dan klien, ternyata uang adalah alat yang bisa bikin bahagia. Tapi kalau kita gak bisa buat uang itu berkah dan bermanfaat sama saja bohong," ungkap Ghita.

Nah sebagai seorang Muslim, Ghita merasa harus kaya. Kenapa? Karena dia bakal punya kemampuan menyalurkan zakat maal. Melansir laman Baznas, zakat maal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya tidak bertentangan dengan ketentuan agama.

Kekayaannya bisa dalam bentuk uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, aset perdagangan, hasil barang tambang atau hasil laut, hasil sewa aset dan lain sebagainya.

Baca juga:

- Ibadah bagi Kesehatan Mental

- Mengenal Diri Sendiri Sebelum Menjalin Relationship

- Mengenal Kesehatan Mental dan HAM dari Squid Game

"Jangan sedih kalau misalnya ngerasa kok hidupnya gini-gini aja ya. Kok hidup kamu bermanfaat banget. Sedekah yang paling baik, paling dianjurkan adalah sedekah pada keluarga, orang tua. Suami berbagi pada istri, istri ke suami, itu berkah. Jadi ada banyak banget jenis berbagi," pungkasnya.

Tapi gimana mengatur keuangannya? Gimana caranya berbagi tanpa merasa kekurangan?

Yuk simak di podcast Diskusi Psikologi (Disko) di link berikut: