Suara anak muda menggema di LCOY 2025! Mereka menuntut keadilan iklim & perubahan kebijakan, siap guncang COP30. Baca tuntutan selengkapnya!
Penulis: Daryl Arshaq Isbani
Editor: Don Brady

KBR, Jakarta - Suara anak dan orang muda dari 32 provinsi di Indonesia bergema dalam rangkaian Local Conference of Youth and Children (LCOY) Indonesia 2025. Dengan semangat memperjuangkan keadilan iklim yang inklusif, mereka menggelar Indonesia Climate Mandate: A National Youth Demand Forum serta aksi publik bertajuk “Jejak Nusantara untuk Keadilan Iklim” di kawasan Car Free Day Jakarta.
Forum ini menjadi wadah strategis untuk menyuarakan pengalaman nyata sekaligus menyusun mandat kolektif anak muda Indonesia menuju forum internasional seperti Conference of Youth (COY) dan COP30.
“Forum ini adalah ruang strategis bagi orang muda untuk menyuarakan tuntutan berbasis pengalaman lokal. Suara ini akan dikonsolidasikan dalam satu mandat nasional untuk dibawa ke forum internasional,” ujar Ginanjar, Koordinator Climate Rangers Indonesia.
Kisah dari Lapangan: Suara yang Tak Bisa Diabaikan
Delegasi LCOY 2025 membawa cerita nyata dari berbagai wilayah:
- Pemuda adat yang rentan karena minimnya pengakuan masyarakat adat.
- Komunitas pesisir yang mengembangkan sistem peringatan dini banjir rob.
- Petani muda yang menginisiasi pertanian adaptif iklim.
- Kelompok perempuan muda yang mengintegrasikan edukasi iklim di komunitas.
“Tidak semua orang memiliki pilihan untuk beradaptasi dengan krisis iklim. Bagi kami, pilihannya hanya dua: melawan atau mati,” tegas Gispa, delegasi perempuan adat dari Papua Barat.
Dalam forum ini, anak muda menyampaikan tuntutan kepada pembuat kebijakan dan pemimpin dunia terkait isu climate, energy, dan finance. Dokumen tuntutan ini akan dibawa delegasi Indonesia ke COP30.
“Kami tidak datang hanya untuk didengar, tapi untuk memastikan perubahan terjadi. Tidak ada keadilan iklim tanpa keadilan sosial,” kata Pinkan Astina, Program Officer LCOY Indonesia 2025.
Dari sisi pemerintah, Franky Zamzani, S.Hut., M.Env (Kementerian Lingkungan Hidup) menegaskan bahwa keterlibatan pemuda sangat penting dalam memastikan target Paris Agreement dan Net Zero Emission dapat dijalankan secara adil dan berkelanjutan.
Jejak Nusantara untuk Keadilan Iklim
Puncak rangkaian LCOY Indonesia 2025 ditutup dengan aksi publik “Jejak Nusantara untuk Keadilan Iklim” pada 24 Agustus di Car Free Day Jakarta. Ratusan anak dan pemuda hadir menyampaikan pesan tegas: keadilan iklim adalah hak setiap orang, dan anak muda siap memimpin perubahan.
“Kami datang bukan hanya untuk didengar, tetapi untuk memastikan kebijakan iklim berpihak pada orang muda. Disahkannya RUU Masyarakat Adat menjadi penting agar tanah adat terlindungi dari Proyek Strategis Nasional. Papua bukan tanah kosong,” tegas Mario, delegasi asal Papua.
LCOY Indonesia 2025 menegaskan bahwa anak dan pemuda bukan sekadar korban krisis iklim, melainkan aktor perubahan yang penuh gagasan. Melalui forum ini, suara mereka dikonsolidasikan dalam National Youth Statement, sebuah mandat yang mendesak negara dan pemangku kebijakan untuk mempercepat transisi yang adil dan berkelanjutan.
Baca juga: Panggung Setara: Anak Disabilitas Bersuara, Berkarya, dan Berdaya Bersama NLR Indonesia