ragam
Berita Pelecehan Seksual

Penulis: Maryati

Editor:

Google News
Berita Pelecehan Seksual
pelecehan seksual, kantor berita Antara

Kepada:


Yth Redaksi Portal KBR dan KBR68H
di Tempat

Saya sangat menyayangkan portal berita seperti Portal KBR, yang ada dibawah naungan KBR68H menayangkan berita tentang pelecehan seksual seperti ini (www.portalkbr.com/berita/nasional/3088176_4202.html).

Dalam berita tentang kasus pelecehan seksual di bantor berita Antara ini, penulis menulis lengkap nama korban, bahkan ada yang lengkap dengan silsilah keluarganya. Editornya juga melepas begitu saja tanpa mengoreksi setidaknya dengan hanya menuliskan inisial.

Kita semua tahu, apalagi para jurnalis dan orang-orang media seperti Anda yang kalau tidak salah adalah para intelektual yang selalu menyatakan diri sebagai pembela rakyat dan orang-orang susah, bahwa seharusnya nama korban tidak boleh ditulis lengkap dalam dalam kasus-kasus seperti ini karena pastinya Anda semua tahu bahwa korban selalu dalam posisi paling sulit. Dan bukankah itu melanggar kode etik?

Itu semua membuat saya benar-benar tidak memahami apa maksud dan tujuan media Anda menayangkan berita semacam ini, kecuali kalau cuma mau cari sensasi.

Untuk melaporkan kasus seperti ini saja korban membutuhkan keberanian besar, mereka harus siap menanggung malu, mendapat perlakuan yang berbeda dengan rekan2 mereka di kantor, menghadapi orang-orang yang tidak percaya laporan mereka dan mencibir, menghadapi ancaman dan kemungkinan semua perjuangan mereka tidak membuahkan hasil apapun kecuali nama mereka dikenal sebagai orang yang pernah dilecehkan.

Dengan mencantumkan nama lengkap dengan silsilah korban seperti ini media Anda hanya akan membuat korban yang sudah susah bertambah susah dan profesi Anda sebagai wartawan jadi makin sulit dipercaya sebagai kelompok yang membela orang-orang susah dan butuh pertolongan.

Selain itu berita tentang pelecehan seksual tersebut sumber informasinya tidak jelas. Berita hanya menyebut bahwa itu dari siaran pers, tapi siaran pers dari siapa atau dari mana? Apakah dari korban? Sepertinya tidak. Dari LBH Apik juga pastinya tidak, karena mereka pasti tahu nama korban tidak boleh disebutkan secara terang dalam kasus seperti ini.

Saya juga tidak melihat ada verifikasi informasi di sini. Tidak ada pernyataan dari korban, perwakilan korban, polisi, atau perusahaan soal kasus pelecehan tersebut.

Setahu saya seharusnya kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran, loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada masyarakat, dan intisari jurnalisme adalah disiplin verifikasi.

Itu, menurut saya, yang membuat orang menghargai profesi jurnalis dan menganggapnya sebagai salah satu yang bisa diandalkan oleh orang-orang susah yang tidak punya koneksi dengan kekuasaan atau harus berhadapan dengan penguasa yang dzolim.

Kalau media menulis berita seperti ini, apa lagi yang bisa diharapkan orang-orang-susah-yang-sedang-dalam-kesulitan-dan-butuh-dukungan dari pers dan para jurnalis?

Saya berharap PortalKBR bisa mengoreksi berita itu dengan mencabut identitas nama korban dan silsilah keluarga korban. Dengan demikian setidaknya media ini tidak menambah beratnya kesulitan para korban.

Terimakasih

Maryati
Jl. AA Kalipasir No 36
Cikini-Menteng
Jakarta Pusat

Catatan Redaksi: Terima kasih koreksinya. Kami sudah menghapus nama korban sekaligus editing ulang berita tersebut.

pelecehan seksual
kantor berita Antara

Berita Terkait


Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Loading...