Kedua negara harus terus mencari peluang untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan, termasuk kerja sama jaminan produk halal.
Penulis: Heru Haetami
Editor:

KBR, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut produk hewani dan rempah menjadi salah satu peluang untuk mendongkrak neraca perdagangan Indonesia dan Selandia Baru. Hal itu ia sampaikan dalam kunjungan ke Wellington, Selandia Baru, Kamis (29/2/2024).
Di agenda tersebut, Wapres juga meninjau proses penyembelihan hewan sapi yang telah disertifikasi halal di perusahaan ekspor daging Taylor Preston. Tujuannya, untuk memastikan daging yang diekspor ke Indonesia memenuhi standar halal yang berlaku nasional maupun global.
Wapres menyebut, industri produk halal di Selandia Baru akan didorong untuk mengerek neraca perdagangan kedua negara. Misalnya daging potong dan produk turunan lain seperti keju, serta susu.
"Iya tentu (menaikan neraca perdagangan). Dan kita ingin juga yang lebih besar lagi (daging) sapi, itu keju, ada susu dari sini," kata Ma'ruf Amin.
Ma'ruf Amin menambahkan, kerjasama bilateral ini diharapkan makin memperluas kerja sama di bidang industri halal.
"Untuk itu, kedua negara harus terus mencari peluang untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan, termasuk kerja sama jaminan produk halal,” ujarnya.
Baca Juga:
- RI-Tanzania Perkuat Kerja Sama Perdagangan, Migas Hingga Kesehatan
- Bertemu Presiden Filipina, Jokowi Sepakati 3 Hal
Sementara itu, Indonesia sebagai timbal baliknya, kata Wapres, kaya akan rempah-rempah yang dapat memasok kebutuhan bumbu masak hingga pakan bagi kebutuhan ternak di Selandia Baru.
Rempah khas Indonesia yang diekspor ke luar negeri di antaranya lada, cengkih, pala, hingga kayu manis.
Menurut Ma'ruf, peningkatan hubungan antara Indonesia-Selandia Baru perlu dilakukan sebab perdagangan kedua negara mengalami penurunan.
Ia mengungkapkan nilai ekspor-impor kedua negara turun dari 2.128,7 juta dolar AS pada 2022 menjadi 1.728 juta dolar AS pada 2023 atau turun sebesar 18,82 persen.
Editor: Resky Novianto