Ia memberi contoh, pengeboman di Vihara Ekayana 3 tahun lalu yang didasari motif rasa solidaritas pelaku terhadap etnis Rohingya.
Penulis: Stefano Sulaiman
Editor:

KBR, Jakarta – Wakil
Ketua Umum Majelis Buddhayana Indonesia, Sugiyanto meminta pemerintah
setempat dan pihak internasional untuk segera menyelesaikan masalah
pengusiran etnis Rohingya di Myanmar. Lantaran, kata dia, hal
tersebut menjadi ancaman bagi umat Buddha di Indonesia dalam
menjalankan ibadahnya. Ia memberi contoh, pengeboman di Vihara
Ekayana 3 tahun lalu yang didasari motif rasa solidaritas pelaku
terhadap etnis Rohingya.
“Ini kan kemudian dimanfaatkan oleh beberapa kelompok di sini untuk menekan kami yang sebetulnya gaad kaitannya sama sekali. Ya kita menunjuk hidung kan susah, ga usah jauh-jauh vihara ekayana di Jakarta Barat saja kan dibom itu kan berkaitan dengan isu rohingya,” kata Sugiyanto di Wahid Institute, Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Lebih lanjut lagi, ia
berharap konflik ini bisa selesai secara cepat lantaran dalam waktu
dekat Umat Buddha akan merayakan Hari Raya Waisak pada 26 Juni
mendatang. Dirinya khawatir akan terjadi lagi aksi-aksi yang tidak
diinginkan atas nama solidaritas terhadap etnis Rohingya.
Selain itu dalam acara yang sama, perwakilan dari Aliansi Nasional Bhineka Tunggal Ika (ANBTI), Kiai Maman juga menyayangkan permasalahan Rohingya yang diidentikkan perselisihan agama antara Buddha dengan Islam dijadikan alasan untuk mendiskreditkan kelompok tertentu di Indonesia. Menurut anggota DPR Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa tersebut saat ini kelompok Buddha yang ada di Indonesia menjadi was-was akibat mendapat tekanan dari kelompok ekstrimis yang memanfaatkan konflik etnis di Myanmar.
Editor: Malika