KBR, Jakarta
Penulis: Luviana
Editor:

KBR, Jakarta – Hari ini setiap tanggal 26 Juni selalu diperingati sebagai hari anti penyiksaan internasional. Sejumlah aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) dan para korban HAM pada Kamis (26/6) jam 14.00 WIB hari ini akan melakukan aksi di sejumlah tempat di Indonesia.
Di Jakarta para aktivis dan korban HAM bersama berbagai elemen masyarakat sipil seperti buruh, nelayan, petani, jurnalis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Lupa akan memperingati hari anti penyiksaan dengan melakukan aksi longmarch dari kawasan Patung Kuda menuju Istana, Jakarta.
Dalam aksi ini rencananya mereka akan memberikan tuntutan kepada Presiden SBY untuk menghapuskan penyiksaan dan penculikan di Indonesia, menangkap dan mengadili pelanggar HAM, menolak Capres pelanggar HAM.
Aksi ini juga sekaligus memberikan seruan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia dari Capres pelanggar HAM, Prabowo Subianto.
Rencananya, aksi hari anti penyiksaan ini akan dilanjutkan dengan aksi kamisan di depan Istana Presiden.
Hari anti penyiksaan merupakan momentum yang selalu diperingati untuk melakukan pembenahan diri terhadap isu-isu penyiksaan. Sudah 16 Tahun Indonesia meratifikasi Konvensi anti penyiksaan, namun sejumlah aktivis HAM melihat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak memiliki komitmen dan perhatian terhadap pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia. Sehingga, SBY tidak menjadikan hak asasi manusia sebagai salah satu agenda prioritas dalam pemerintahannya. Salah satunya terbukti dari masih tingginya angka penyiksaan di Indonesia.